Rachmahdyanti, Novita (2021) Manajemen Intervensi Gizi di Desa Kwaron. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
G42181576_LAPORAN PKL MIG_Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (96kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
G42181576_LAPORAN PKL MIG_Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (179kB) |
|
Text (Laporan lengkap)
G42181576_LAPORAN PKL MIG_lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Bab 1.Pendahuluan)
G42181576_LAPORAN PKL MIG_bab 1 (2).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (196kB) |
Abstract
Salah satu langkah pencegahan masalah gizi, Kementrian Kesehatan RI mengeluarkan pedoman keluarga sadar gizi yang tertuang dalam Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor : 747/menkes/SK/VI/2007 tentang keluarga sadar gizi atau KADARZI. Tujuan dari adanya KADARZI yaitu menuntun seluruh anggota keluarga berperilaku sadar gizi. Berperilaku sadar gizi tercermin pada minimal lima hal yaitu menimbang berat badan secara rutin, melakukan program ASI eksklusif, mengonsumsi makanan beragam, menggunakan garam beryodium, serta melakukan sumplementasi gizi baik tablet Fe dan Vitamin A (Depkes, 2007). Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur yang memiliki 21 kecamatan didalamnya. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2019, angka kesehatan keluarga Kabupaten Jombang khususnya Puskesmas Brambang yang merupakan puskesmas penanggung jawab Desa Kwaron masih tergolong rendah. Puskesmas Brambang memiliki angka cakupan ASI eksklusif sebesar 62,94%, presentase ini tergolong terendah di Kabupaten Jombang. Cakupan pemberian Tablet Fe pada ibu hamil juga tergolong rendah yaitu 59,34% yang jauh dari target yaitu 95%. Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan balita berada di angka 65,75% yang tergolong cakupan terendah. Terakhir, presentase balita ditimbang berada pada rangking 4 terendah sebesar 67,57% (Dinkes Jombang, 2019). Berdasarkan analisis prioritas masalah yang telah dilakukan di Desa Kwaron, maka diambilah stunting sebagai masalah yang harus di intervensi. Intervensi gizi dilakukan dengan penyuluhan kelompok berseri, konseling gizi individu, dan pengembangan teknologi tepat gunak dibidang pangan. Pada penyuluhan seri 1 didapatkan peningkatan pengetahuan sebesar 26,7% dilihat dari nilai pretest dan posttest. Pada penyuluhan seri 2, enam ibu balita berhasil menjawab kuis dengan benar. Sedangkan pada konseling gizi, dua ibu balita yang sebelumnya tidak memahami tentang stunting menjadi paham apa itu stunting dan bahayanya. Program intervensi dikategorikan berhasil karena indikator keberhasilan dapat dicapai semua, meskipun ada beberapa program gizi yang belum optimal.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Novita Rachmahdyanti | ||||||
Date Deposited: | 04 Nov 2022 02:13 | ||||||
Last Modified: | 04 Nov 2022 02:14 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/17569 |
Actions (login required)
View Item |