Identifikasi Dan Penetapan Formaldehid Pada Tahu Secara Spektrofotometri

Prasetyo, Prasetyo (2019) Identifikasi Dan Penetapan Formaldehid Pada Tahu Secara Spektrofotometri. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Ringkasan)
4. HALAMAN RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (7kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
9. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (136kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (125kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
26. B32160613_LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Identifkasi Dan Penetapan Formaldehid Pada Tahu Secara Spektrofotometri, Alfiansyah Egid Prasetyo, NIM B32160613, Tahun 2019,62 hlm., Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, M. Ardiansyah Surya N., S.Si., M.Si (Pembimbing). Tahu adalah makanan yang berbahan dasar kacang kedelai putih yang digiling halus, direbus, dipisahkan antara ampas dan filtrat, kemudian diberi tambahan asam cuka. Tahu merupakan produk makanan yang rentan rusak maka tak jarang produk tahu ditambahkan pengawet seperti formalin agar lebih tahan lama (Puspasari dan Hardijanto, 2014). Pengujian untuk mengetahui kandungan formalin pada tahu dapat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Metode spektrofotometri biasanya menggunakan sampel yang mengandung senyawa organik yang dapat memberikan serapan seperti gugus kromofor dan auksokrom. Panjang gelombang pada pengujian metode spektrofotmeri sebesar kurang lebih 412 nm untuk dapat senyawa formaldehid menyerap cahaya. Pengujian ini dapat dilihat dari jumlah absorbansi yang didapatkan. Jika hasilnya negatif atau nilai yang didapat kurang dari nol maka tahu tersebut tidak mengandung formaldehid begitu sebaliknya jika absorbansi yang dihasilkan positif maka tahu tersebut mengandung formaldehid dan dinyatakan tidak memenuhi syarat menurut Permenkes No. 33 tahun 2012. Pengujian yang dilakukan dengan dua jenis tahu. Tahu yang digunakan diberi kode A dan B dengan masing-masing dilakukan pengujian secara duplo. Pada tahu A dan B cahaya dapat menyerap senyawa formalin dengan panjang gelombang maksimal 412 nm. Absorbansi yang dihasilkan dari tahu A1 sebesar 0,228 dan tahu A2 sebesar 0,228. Tahu B1 sebesar -0,003 dan B2 sebesar -0,001. Pengujian yang dilakukan termasuk kedalam batas keberterimaan dapat dilihat dari nilai recovery sejumlah 82,34%. Hasil pengujian didapatkan bahwa tahu A positif mengandung formalin sedangkan tahu B negatif mengandung formalin dapat dilihat dari cahaya yang diserap oleh senyawa tersebut dan mendapatkan nilai absorbansi yang lebih dari 0 . Tahu A tidak boleh dikonsumsi karena tidak memenuhi syarat menurut Permenkes No.33 tahun 2012.

Item Type: Thesis (Diploma)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSurya, M. ArdiansyahNIDK8882110016
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 169 - Ilmu Pangan
Divisions: Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Teknologi Industri Pangan > Tugas Akhir
Depositing User: Desi Susanti Andari
Date Deposited: 26 Sep 2022 03:41
Last Modified: 26 Sep 2022 03:42
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/17266

Actions (login required)

View Item View Item