Manjemen Asuhan Gizi Klinik pada Pasien Post Operasi Partial Pecetomy dan DM di Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalisat Kabupaten Jember

Puspita, Puspita (2022) Manjemen Asuhan Gizi Klinik pada Pasien Post Operasi Partial Pecetomy dan DM di Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalisat Kabupaten Jember. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (85kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (91kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (84kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan MAGK Lengkap_Puspita_G42180371.pdf
Restricted to Registered users only

Download (927kB) | Request a copy

Abstract

Gizi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia secara langsung terutama dalam proses tumbuh kembang, pemulihan saat sakit, dan juga mencegah dari berbagai penyakit. Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan dari keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat mempengaruhi proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat mempengaruhi keadaan gizi. Pelayanan gizi di rumah sakit dibedakan menjadi dan yaitu pelayanan gizi rawat jalan dan pelayanan gizi rawat inap. Proses asuhan gizi terstandar (PAGT) dilaksanakan secara berkesinambungan yang dimulai dari langkah assesmen, diagnosis, intervensi serta monitoring dan evaluasi atau dapat disingkat dengan ADIME. Langkah-langkah tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya dan merupakan salah satu siklus yang berulang terus sesuai dengan respon atau perkembangan pasien. Apabila tujuan intervensi tercapai maka proses dari asuhan gizi akan dihentikan namum apabila tujuan dari intervensi tidak tercapai atau malah terdapat masalah gizi baru maka proses asuhan gizi akan berulang kembali dimulai dari assemen gizi. Diagnosis medis pasien di RSD Kalisat Jember yaitu post operasi partial penectomy dan DM. Hasil antropemetri pasien menunjukkan status gizi normal dengan IMT 21,9. Hasil biokimia pasien menunjukkan hemoglobin rendah, glukosa, dan urea/Bun tinggi. Hasil klinis pasien menunjukkan tekanan darah tinggi melebihi batas normal. Hasil diatary history pasien sebelum masuk rumah sakit yaitu pasien tidak memiliki riwayat alergi makan, pola makan yang teratur yaitu 3 kali sehari, lauk hewan dan nabati hampir setiap hari, sayur setiap hari, buah 1-2 kali/mmg, dan kebiasaan minum kopi hampir setiap hari 2-3 kali sehari dengan gula 2 sdm. Diatary history selama di rumah sakit yaitu pada tanggal 1 Desember 2021 50%, 2 Desember 20%, dan 3 Desember 50%. Pasien mendapatkan diet DM. Diagnosis gizi pasien meliputi kekurangan intake mineral gizi berkaitan dengan defisiensi zat besi ditandai dengan kadar Hb rendah 11,9 mg/dL. Perubahan nilai laboratorium terkait nilai bun/urea berkaitan dengan pre-operasi partial penectomy dan penyakit batu saluran kemih ditandai dengan nilai bun/urea yang tinggi 38 mg/dL. Perubahan nilai laboratorium terkait kadar gula darah berkaitan dengan perubahan metabolisme pada tubuh akibat penyakit diabetes melitus dan pasien memiliki kebiasaan minum kopi hampir setiap hari 2-3 kali sehari dengan gula 2 sdm ditandai dengan nilai kadar gula darah acak 593 mg/dL, dan 422 mg/dL, dan glukosa stik 347 mg/dL, 246 mg/dL, 227 mg/dL, 388 mg/dL yang tinggi. Perubahan klinis penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan perubahan metabolisme pada ginjal (nefron) ditandai dengan tekanan darah tinggi 177/91 mmHg. Dietary history kurangnya pengetahuan berkaitan dengan kurangnya informasi mengenai makanan, minuman, dan zat gizi ditandai dengan pasien minum kopi hampir setiap hari 2-3 kali sehari dengan gula 2 sdm. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk mengonsumsi energi yang cukup ditndai dengan asupan yang lebih rendah dari normal 80%, (50%, 20%, 50%). Riwayat personal kurangnya pengetahuan terkait gizi berkaitan dengan pasien belum pernah mendapatkan edukasi gizi sebelumnya ditandai dengan pasien minumkopi hampir setiap hari 2-3 kali sehari dengan 2 sdm guladan diagnosis penyakit diabetes melitus. Intervensi yang diberikan yaitu memberikan diet DM dan edukasi kepada pasien dan keluarga

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRestuti, Arisanty Nur SetiaNIDN0025088304
Uncontrolled Keywords: Manajemen Asuhan Gizi Klinik, Post Operasi Partial Penectomy, Diabetes Melitus
Subjects: 260 - Rumpun Ilmu Kedokteran > 300 - Ilmu Kedokteran (Akademik) > 305 - Ilmu Kedokteran Umum
260 - Rumpun Ilmu Kedokteran > 300 - Ilmu Kedokteran (Akademik) > 309 - Ilmu Kedokteran Klinik
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Puspita Puspita
Date Deposited: 06 Aug 2022 06:34
Last Modified: 06 Aug 2022 06:34
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/14292

Actions (login required)

View Item View Item