Perendaman Menggunakan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) Pada Pengalengan Jamur Kancing (Agaricus Bisporus) Jenis Pieces And Stems (PNS) Reguler Di PT. Eka Timur Raya

Ramadhani, Nurul Fauziah (2020) Perendaman Menggunakan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) Pada Pengalengan Jamur Kancing (Agaricus Bisporus) Jenis Pieces And Stems (PNS) Reguler Di PT. Eka Timur Raya. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
04. RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (184kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
09. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (194kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (395kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
B32171026_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Perendaman Menggunakan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) Pada Pengalengan Jamur Kancing (Agaricus Bisporus) Jenis Pieces and Stems (PNS) Reguler di PT. Eka Timur Raya Pasuruan, Jawa Timur. Nurul Fauziah Ramadhani, NIM B32171026, Tahun 2020, 111 hlm, Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Ir. Wahyu Suryaningsih, M.Si (Pembimbing I), dan Wahyu Raditya Ardi, S.TP (Pembimbing Lapang). PT. Eka Timur Raya merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang agroindustri dengan mengolah komoditas jamur kancing menjadi varian produk unggulan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual. Produk yang ditawarkan antara lain jamur segar, jamur dalam kemasan (kaleng, gelas, dan pouch), jamur simpan dingin (frozen food), dan produk olahan jamur lain. Produk jamur tersebut dijual di pasar lokal dan diekspor ke luar negeri seperti Jepang, Arab, dan Timur Tengah. Proses pengalengan jamur kancing terdiri dari beberapa tahapan antara lain penerimaan bahan baku, pencucian, blanching, cooling¸sortasi I, trimming, grading dan sortasi II, slicing, shaking, pencucian kaleng, dewatering, filling, weighting, pembuatan dan pengisian brine, exhausting, pemberian kode lid, seaming, crating can, sterilisasi, can drying, unloading dan paletizing, observasi, labelling, packing, dan stuffing. Jamur champignon mempunyai sifat yang mudah rusak atau busuk, karena memiliki kandungan air yang tinggi, berespirasi cepat, kandungan seratnya relatif rendah dan tekturnya lembut tanpa perlindungan. Sehingga diperlukan adanya pengawetan dengan melakukan pengolahan untuk memperpanjang umur simpan jamur dan tetap mempertahan mutu serta kualitasnya, salah satunya yakni dengan dilakukannya perendaman menggunakan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Pada percobaan kali ini yakni perendaman menggunakan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) selama semalaman guna untuk mengetahui pengaruh perendaman terhadap sifat organoleptik produk pengalengan jamur di PT. Eka Timur Raya. Pada percobaan tersebut dilakukan perbandingan antara jamur yang direndam Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) dengan perendaman tanpa Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Selain untuk mengetahui pengaruh perendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5), terdapat perlakuan terhadap perbedaan brine yang digunakan yakni brine ETR dan brine Tengu (brine yang biasa digunakan untuk produk jamur kaleng yang dikirim ke Jepang). Perlakuan tersebut guna untuk membandingkan produk jamur kaleng mana yang memiliki kualitas yang paling baik diantara perlakuan lainnya.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSuryaningsih, WahyuNIDN0015026204
Uncontrolled Keywords: Natrium Metabisulfit, Pengalengan, Jamur Kancing
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 162 - Teknologi Hasil Pertanian
Divisions: Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Teknologi Industri Pangan > PKL
Depositing User: Nurul Fauziah Ramadhani
Date Deposited: 18 Nov 2020 06:46
Last Modified: 25 Nov 2020 03:43
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1012

Actions (login required)

View Item View Item