Inaktivasi Bakteri Escherchia Coli Dalam Sari Kedelai

Fairuji, Dede (2015) Inaktivasi Bakteri Escherchia Coli Dalam Sari Kedelai. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Abstract) 7. Abstract.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (292kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) 14. Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (91kB)
	Text (Daftar Pustaka) 19. Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (162kB)
	Text (Laporan Lengkap) Inaktivasi Bakteri Escherchia coli dalam Sari Kedelai.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Bakteri Escherchia coli merupakan bakteri yang secara normal berada dalam usus manusia maupun hewan, Penyebaran Escherchia coli dapat terjadi dengan cara kontak langsung (bersentuhan, berjabatan tangan dan sebagainya) kemudian diteruskan melalui mulut, akan tetapi Escherchia coli juga dapat ditemukan tersebar di alam sekitar kita, Escherchia coli banyak ditemukan pada bahan pangan, terutama bahan cair salah satu produk yang sering tercemar Escherchia coli yakni Sari kedelai, hal ini mengingat ketersediaan nutrient, kecukupan pH dan ketersediaan air yang mendukung pertumbuhannya. Inaktivasi bakteri Escherchia coli salah satunya bisa dilakukan dengan Pengaturan suhu dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inaktivasi bakteri Escherchia coli dalam Sari kedelai dengan menggunakan suhu dan lama waktu pemanasan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Pangan Politeknik Negeri Jember mulai tanggal 1 Juni sampai dengan 10 Juli 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan regresi linear tunggal dengan 3 faktor, Faktor 1 adalah konsentrasi gula Sari kedelai (A) dengan 2 taraf yakni 0 % (A1) dan 7% (A2), faktor kedua yaitu suhu pemanasan (B) dengan 4 taraf, yaitu (60oC), (70 oC), (80 oC) dan (90 oC), dan faktor yang ketiga yaitu waktu pemanasan (C) dengan tiga taraf, yaitu 1 menit (C1), 3 menit (C2), dan 5 menit (C3) sehingga diperoleh 24 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 2 kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah total bakteri Escherchia coli dalam sari kedelai, laju kecepatan inaktivasi, dan nilai D. Perlakuan suhu dan lama waktu pemanasan menghasilkan penurunan jumlah bakteri Escherhcia coli pada sari kedelai tanpa gula yang paling besar pada suhu 90oC selama 5 menit turun sebanyak 6 kali log cycle dari jumlah bakteri Escherhcia coli awal 2,3x107 tersisa sebanyak 2,0x101. Sedangkan untuk sari kedelai dengan kadar gula 7% penurunan jumlah bakteri Escherhcia coli tertinggi pada suhu pemanasan 90oC waktu 5 menit yaitu dari jumlah awal sebanyak 2,0x108 turun menjadi 4,0x101. Laju inaktivasi bakteri Escherchia coli pada sampel sari kedelai tanpa gula (μ) = 0,0103 ln CFU/menit dengan model kinetika y=0,0103x+0,1447 dengan R2=0,8783. Sedangkan laju inaktivasi bakteri Escherchia coli pada sari kedelai dengan gula 7% adalah (μ) = 0,007 ln CFU/menit dengan model kinetika y=0,007x+0,4083 dengan R2=0,6902 Berdasarkan perhitungan Nilai D diketahui jika semakin tinggi suhu yang digunakan terhadap sampel sari kedelai yang dipanaskan menyebabkan nilai D semakin kecil yang berarti laju kematian bakteri Escherchia coli semakin cepat nilai D paling kecil dihasilkan dari perlakuan suhu dan lama waktu pemanasan tertinggi yaitu D90oC=0,94 menit dan D90oC=0,99 menit masing-masing untuk sari kedelai tanpa gula dan dengan kadar gula 7%.

Actions (login required)

View Item