Yunita, Rizqi Nurma (2021) Pengolahan Kopi Robusta dengan Metode Natural dan Penyangraian Pada Tingkat Medium Roast di Kampung Kopi Gombengsari. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN PKL.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (212kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PKL.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (677kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA PKL.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (143kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
B32191686_Laporan PKL Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Kampung Kopi Gombengsari, Kab. Banyuwangi. Kelurahan Gombengsari memiliki 4 (empat) dusun yaitu wilayah Lerek, Kacangan, Suko dan Gombengsari. Gombengsari juga memiliki luas wilayah Perkebunan / Pertanian mencapai 1.998 Ha, dan berada pada ketinggian ± 650 dpl dengan rata rata curah hujan 2.088 mm. Sebagai penghasil kopi rakyat terbesar di Kabupaten Banyuwangi, Gombengsari saat ini mendapat julukan sebagai Perkampungan Kopi Gombengsari dan memiliki home industry aktif yang bergerak dalam bidang pengolahan kopi. Pada kegiatan Praktik Kerja Lapang mahasiswa melaksanakan kegiatan budidaya tanaman kopi robusta di Gombengsari meliputi pengolahan lahan, pemupukan, Pangkas Lepas Panen (PLP), wiwil halus, dan peremajaan kopi. Untuk pengolahan kopi yang biasa dilakukan oleh petani kopi di Gombengsari yaitu pengolahan kopi dengan metode natural. Hal ini dikarenakan pengolahan tersebut terkenal sederhana dan lebih mudah dibandingkan metode yang lainnya. Proses pengolahan secara natural diawali dengan pemanenan petik merah, sortasi buah kopi, penjemuran, pecah kulit kering (hulling), sortasi biji kopi, penyangraian (roasting), grinding, dan packing. Tahapan roasting ini memberi pengaruh cita rasa pada biji kopi sebesar 30%, dari penyajian barista hanya sebesar 10%, sedangkan sebanyak 60% yang berpengaruh berasal mulai dari proses pemetikan hingga menjadi greenbean kopi oleh para petani kopi. Oleh sebab itu, saat proses pengolahan kopi harus benar-benar diperhatikan karena hal tersebut paling besar presentase yang mempengaruhi cita rasa dari biji kopi yang dihasilkan. Pada tahapan roasting, biji kopi akan mengalami perubahan mulai dari warna, rasa, aroma, ukuran biji kopi, serta kandungan yang ada di dalamnya. Pada dasarnya roasting merupakan proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan biji kopi, vii mengurangi berat, serta mengeluarkan aroma pada kopi tersebut. Dengan adanya reaksi maillard (karamelisasi) dan berbagai reaksi kimia lainnya dalam proses penyangraian akan meningkatkan aroma dari kopi. Karakter kopi yang dihasilkan sesuai dengan tingkat kematangan secara umum yang terdiri dari: light roast, medium roast, dan dark roast. Tahapan-tahapan dari proses roasting yang terjadi pada biji kopi, yaitu fase dehidrasi, Mailard Reaction atau fase karamelisasi, fase crack, fase development bean, dan fase pendinginan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 163 - Teknologi Pertanian | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Teknologi Industri Pangan > PKL | ||||||
Depositing User: | Rizqi Nurma Yunita | ||||||
Date Deposited: | 02 Feb 2022 07:09 | ||||||
Last Modified: | 02 Feb 2022 07:11 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/9853 |
Actions (login required)
View Item |