Identifikasi Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bagian Filing RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto

Widiawati, Vina (2021) Identifikasi Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bagian Filing RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (414kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (574kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (314kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
G41170777_LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2006). Pengelolaan rekam medis terdiri dari proses identifikasi pasien, pencatatan identitas pasien, assembling, koding, indeksing dan filing rekam medis (Zahroh dkk, 2020). Filing merupakan unit kerja rekam medis yang diakreditasi oleh Departemen Kesehatan yang berfungsi sebagai tempat pengaturan dan penyimpanan dokumen atas dasar sistem penataan tertentu melalui prosedur yang sistematis, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan dapat menyajikan secara cepat dan tepat (Farlinda, dkk. 2017). Saat menjalankan tugasnya, petugas filing tidak bisa lepas dari potensi-potensi bahaya yang akan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, contoh kecelakaan kerja dan potensi bahaya yang ada dibagian filing instalasi rekam medis antara lain kebakaran, kecelakaan instalasi listrik, terjepit lift berkas rekam medis, terjatuh saat mengambil berkas rekam medis, pegal-pegal, kurangnya pencahayaan dan kelembapan di ruang filing yang berdebu, dan lain sebagainya (Irmawati dkk, 2019). Berdasarkan hasil survei pendahuluan di bagian filing RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto ditemukan banyak dukumen rekam medis yang tidak masuk pada rak rekam medis yang disimpan pada kardus yang diletaktan disekitar lorong-lorong antara rak satu dengan rak yang lain, hal tersebut dapat berpotensi petugas filing terjatuh, tersandung atau tergelincir. Keadaan tersebut dapat menimbulkan beberapa risiko atau bahaya pada petugas filing. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu petugas bahwasannya sudah pernah terjadi kecelakaan kerja seperti terjatuh dari tangga saat menggambil berkas rekam medis yang tinggi. Adapun risiko lain yang dikeluhkan petugas di bagian filing diantaranya nyeri (musculoskeletal disorders), tangan terasa gatal, bersin, tersayat berkas rekam medis karena map yang terlalu tajam, tertimpa dokumen rekam medis, dan terjepit roll o’pack. Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik (Zahroh, 2020). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap petugas filing menyatakan bahwa manajemen risiko kesehatan sangat penting karena mempengaruhi kondisi keselamatan dan kesehatan pegawai. Namun belum pernah ada proses manajemen risiko yang di lakukan di bagian filing RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto dilihat dari belum tersedianya SOP mengenai K3 di ruang filing, dan belum adanya risk register. Berdasarkan keadaan yang ada di lapangan faktor yang dapat menimbulkan risiko bahaya diantaranya adalah bahaya mekanik, bahaya biologi, dan bahaya ergonomi. Bahaya mekanik yang sering terjadi pada petugas filing yaitu: Petugas pernah terjatuh saat mengambil dokumen rekam medis yang tinggi, terjepit roll o’pack , tersayat map berkas rekam medis karena map yang terlalu tajam, kejatuhan berkas saat mengambil di rak bagian atas. bahaya biologi yang dapat terjadi pada petugas filing yaitu paparan virus, bakteri, dan debu pada berkas yang dapat berdampak pada bersin dan batuk-batuk. Selain bahaya ergonomi antara lain petugas mengalami keluhan seperti pegal-pegal pada bagian bahu, leher dan pinggang pada saat mengambil berkas rekam medis di roll o’pack. Sehingga kelola atau pengendalian risiko dengan cara mengganti atau redesain bahan map yang lebih aman (tidak tajam), mengatur ulang tinggi roll o’pack agar lebih mudah dijangkau, menyediakan alat penyedot debu, mengimbau petugas untuk selalu mencuci tangan setelah menyentuh berkas rekam medis, membuat SOP khusus kesehatan dan keselamatan kerja di bagian filing, dan memberi punishment apabila petugas tidak menggunakan APD sesuai ketentuan.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorNuraini, NovitaNIDN0007118403
Uncontrolled Keywords: Filing, Manajemen Resiko, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 352 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Kesehatan Kerja; Hiperkes)
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Vina Widiawati
Date Deposited: 14 Jan 2022 08:17
Last Modified: 14 Jan 2022 08:18
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/9471

Actions (login required)

View Item View Item