Penetapan Kualitas Benih Dan Bibit Jelutung Rawa (Dyera Polyphylla (Miq).V. Steenis.) Di Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (Bptpth) Bogor Jawa Barat

Dayana, Melis (2014) Penetapan Kualitas Benih Dan Bibit Jelutung Rawa (Dyera Polyphylla (Miq).V. Steenis.) Di Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (Bptpth) Bogor Jawa Barat. Project Report. Politeknik Negeri Jember, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Ringkasan)
13. RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (81kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
15. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (30kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
19. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (89kB)
[img] Text (Full Text)
Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

RINGKASAN Penetapan Kualitas Benih dan Bibit Jelutung Rawa (Dyera polyphylla (Miq).V. Steenis.) di Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) Bogor Jawa Barat. Melis dayana. A4110866; 03 Juni; 2014. 39 Halaman. Program Studi Teknik Produksi Benih. Produksi Pertanian. Politeknik Negeri Jember. BPTPTH Bogor adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang penelitian teknologi perbenihan tanaman hutan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan penelitian dan pengembangan kehutanan, oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana kegiatan penetapan kualitas benih dan bibit tanaman hutan jelutung rawa di BPTPTH mahasiswa perlu melakukan kegiatan seperti magang. Dengan adanya Magang Kerja Indrustri mahasiswa diharapkan dapat melatih keterampilan kerja dengan menerapkan ilmu yang didapat dari perkuliahan dengan kenyataan di lapangan, khususnya pengujian mutu benih di laboratorium. Tujuan Magang Kerja Industri (MKI) ini adalah melatih mahasiswa untuk mendapatkan keterampilan dan pengalaman bekerja dalam sesuatu kegiatan atau jenis pekerjaan tertentu dan mahasiswa mampu memahami aspek kegiatan penetapan kualitas benih dan bibit secara langsung dalam dunia kerja dan mampu menjadi lulusan dari Sarjana Saint Terapan (S.ST) yang memiliki keahlian dalam menganalisis benih khususnya jelutung. Metode yang digunakan dalam kegiatan MKI ini adalah wawancara, praktek secara langsung, dan studi pustaka. Hasil dari kegiatan MKI yang telah dilakukan yaitu adalah pengumpulan benih, ekstraksi dan seleksi benih, pengujian kadar air, penetapan berat 1000 butir, Pengujian kesehatan benih, pengujian daya berkecambah, dan pembibitan. Berdasarkan kegiatan MKI yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Buah jelutung rawa yang dikumpulkan berasal dari Jambi, Ekstraksi benih jelutung rawa dilakukan dengan cara : (a) buah/polong dijemur di bawah sinar matahari selama 3-4 hari hingga polong merekah, Seleksi benih dilakukan secara manual dengan cara memilih dan memisahkan benih yang baik (berisi, segar dan matang ) dari benih yang rusak (benih yang hampa, muda, cacat atau terkena penyakit), Nilai rata-rata kadar air benih jelutung rawa adalah 15,03% hasil pengujian tersebut dinyatakan tidak memenuhi standar mutu benih, hal ini dikarenakan standar mutu kadar air benih jelutung yaitu ≤12%, Perbedaan antara ulangan 1 dan 2 adalah 0,43 %, jadi pengujian tidak harus diulang karena toleransinya dibawah 0,8 %, Koefisien keragaman (CV) adalah 3,9, sehingga penentuan berat 1000 butir benih diterima karena lebih kecil dari 4,0, penentuan berat 1000 butir benih jelutung rawa adalah 20,93 gr hasil pengujian tersebut dinyatakan tidak memenuhi standar mutu benih, hal ini dikarenakan standar mutu berat 1000 butir benih jelutung yaitu 52-70 gr, Jenis cendawan yang menyerang benih jelutung rawa yaitu jenis Botryodiplodia sp, Nilai rata-rata daya berkecambah benih jelutung rawa yaitu 68% hasil pengujian tersebut dinyatakan memenuhi standar mutu benih, hal ini dikarenakan standar mutu daya berkecambah jelutung adalah ≥60%, Perbedaan antara nilai daya berkecambah tertinggi dan terendah yaitu sebesar 16%. Tingkat toleransi dengan daya berkecambah rata-rata 68% adalah 18%, Jadi uji perkecambahan di terima karena perbedaannya di bawah tingkat toleransi, Media sapih yang digunakan untuk media tumbuh bibit jelutung adalah tanah + pasir (1:1), tanah + pasir + pupuk kandang (1:1:1) dan tanah + pasir + pupuk kandang (1:1:2).

Item Type: Monograph (Project Report)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorEko S, Nantil BambangNIDN0009106207
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 156 - Pemuliaan Tanaman
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Benih > PKL
Depositing User: Theresia
Date Deposited: 03 Jan 2022 02:05
Last Modified: 03 Jan 2022 02:06
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/9021

Actions (login required)

View Item View Item