Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengiriman Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta

Roby, Andika Rohmati (2021) Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengiriman Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
05. RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (188kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
10. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (420kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (434kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
G41171260_LAPORAN PKL LENGKAP_revisi.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sensus harian rawat inap adalah kegiatan rutin yang dilakukan untuk menghitung jumlah pasien yang dilayani di unit rawat inap (Garmelia, dkk, 2018). Sensus harian rawat inap memuat informasi semua pasien masuk, pindahan, dipindahkan, dan keluar baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 WIB s.d. 24.00 WIB setiap harinya. Informasi yang diperoleh dari sensus harian rawat inap yaitu berupa data yang akan diolah menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh rumah sakit (Hatta, 2010). Peranan kegiatan sensus harian rawat inap dalam rekam medis adalah sebagai data dalam kegiatan reporting dalam pembuatan sensus harian rawat inap mengacu pada standar dan prosedur yang telah ditentukan oleh direktur rumah sakit serta diolah dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas. Jika pengolahan data sensus harian pasien rawat inap tidak cepat, tepat dan akurat maka akan menyulitkan tenaga rekam medis dalam proses pembuatan pelaporan rumah sakit sehingga tidak dapat dipertanggung jawabkan (Diningrat dan Sugiarti, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo masih terdapat kendala dalam pelaksanaan pengiriman sensus harian rawat inap dari ruang perawatan. Standar waktu pengiriman SHRI di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah maksimal keesokan hari dari tanggal sensus dilakukan. Seharusnya pengisian dan pengiriman sensus harian rawat inap dilakukan setiap hari oleh petugas sensus, namun pada kenyataannya masih banyak petugas sensus yang mengirimkan sensus harian rawat inap tidak pada keesokan harinya bahkan beberapa petugas sensus mengirimkan sensus hingga seminggu sekali. Hal ini didapatkan dari keterangan petugas pelaporan yang mengaku bahwa hanya terdapat kurang lebih 40 unit dari total 64 unit ruang perawatan yang mengumpulkan sensus pada setiap harinya, sisanya 24 unit tersebut mengumpulkan secara rangkap dengan hari-hari berikutnya dan adapula yang mengumpulkan sensus hingga seminggu sekali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya keterlambatan pengiriman sensus harian rawat inap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta berdasarkan Predisposing factors, enabling factors, dan reinforcing factors. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara secara tidak langsung atau melalui media online aplikasi whatsapp dan penyebaran kuisioner dengan google form yang ditujukan kepada petugas sensus harian rawat inap. Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab keterlabatan pengiriman sensus harian rawat inap berdasarkan predisposing factors, enabling factors, dan reinforcing. Hasil analisa predisposing factors didapatkan bahwa sikap petugas kurang disiplin dalam waktu pengiriman SHRI, selain itu petugas lebih setuju jika pengiriman SHRI boleh dilakukan secara rangkap dengan hari-hari selanjutnya sehingga menyebabkan pengiriman SHRI tidak tepat waktu. Sedangkan pengetahuan petugas terkait standar pengiriman SHRI dan dampak yang akan ditimbulkan apabila pengiriman SHRI tidak dilakukan tepat waktu sudah cukup baik. Hasil analisa enabling factors didapatkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan sensus dan pengiriman sensus harian rawat inap kurang efisien. Pengisian formulir SHRI secara manual rawan terjadi bias dan tidak adanya prasarana khusus untuk mengirimkan formulir sensus mengakibatkan petugas harus mengantarkan formulir sensus ke bagian pelaporan sehingga dapat menambah beban kerja petugas sensus. Kondisi ruang perawatan yang tersebar menjadikan jarak sebagian ruang perawatan dan ruang rekam medis jauh, hal ini menyebabkan petugas sensus enggan untuk mengirimkan SHRI setiap hari. Selain itu sebagian petugas yang melakukan sensus adalah perawat yang menjaga ruang perawatan sehingga tidak dapat meninggalkan ruang perawatan untuk mengirimkan SHRI. Hasil analisa reinforcing factors didapatkan petugas sensus tidak mengetahui adanya SOP terkait pelaksanaan sensus harian rawat inap dan petugas sensus juga tidak pernah mendapatkan sosialisasi SOP dalam pelaksaan sensus harian rawat inap. Petugas sensus juga mengaku tidak pernah menerima motivasi/dorongan maupun penghargaan yang diberikan oleh rekan kerja ataupun atasannya.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRahagiyanto, AnggaNIDN0310059201
Uncontrolled Keywords: RSUPN Dr Ciptomangunkusumo, Sensus harian rawat inap, Predisposing factors, Enabling factors, dan Reinforcing factors
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Andika Rohmati Roby
Date Deposited: 01 Jul 2021 04:25
Last Modified: 01 Jul 2021 04:35
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/5396

Actions (login required)

View Item View Item