Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dengan Grafik Baber Johnson

Alifiah, Nur Diana (2021) Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dengan Grafik Baber Johnson. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
G41171082_Nur Diana Alifiah_Bab 1.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (276kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
G41171082_Nur Diana Alifiah_Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (263kB)
[img] Text (Ringkasan)
G41171082_Nur Diana Alifiah_Ringkasan.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (258kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
G41171082_Nur Diana Alifiah_Full Text.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Unit rekam medis di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo memiliki peranan dan fungsi yang penting, yaitu sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam perkara hukum, bahan untuk penelitian dan pendidikan, dan terakhir sebagai bahan untuk membuat statistik kesehatan. Berdasarkan kegiatan praktek kerja lapang yang telah dilakukan di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo pada bulan Maret – April 2021, peneliti memperoleh data indikator rawat inap selama 2 tahun terakhir. keadaan indikator pelayanan rawat inap di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo mengalami fluktuasi selama 2 tahun terakhir. Ada beberapa indikator yang tidak sesuai standar Barber Johnson. Dari keempat indikator tersebut, nilai BOR tahun 2019 dan 2020 belum memenuhi standar Barber Johnson dan mengalami penurunan yaitu dari 61% menjadi 54%, nilai LOS dan TOI dalam dua tahun terakhir sudah memenuhi standar Barber Johnson, dan nilai BTO sudah mencapai standar Barber Johnson Empat indikator di atas merupakan akumulasi dari seluruh ruangan rawat inap di Rumah RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo selama 2 tahun terakhir. Permasalahan lainnya yang ditemukan yaitu pada saat studi kasus ruang Mawar periode Januari-Februari 2021, grafik barber johnson hasil dari peneliti menunjukkan bahwa ke empat garis indikator rawat inap titik potongnya tidak berada pada daerah efisien, sedangkan ruang Bougenville periode Januari-Februari 2021 menunjukkan bahwa ke empat garis indikator rawat inap tidak berpotongan pada satu titik potong. Adanya permasalahan tersebut membuat peneliti tertarik untuk menganalisis efisiensi penggunaan tempat tidur di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo periode Januari-Maret 2021 dengan grafik Barber Johnson. Hasil penelitian menunjukkan nilai BOR bulan Januari, Februari dan Maret 2021 adalah adalah 57,55 %; 57,89%; dan 55,76% belum mencapai standar ideal Barber Johnson karena jumlah kunjungan pasien rawat inap yang menurun akibat dari adanya pandemi covid-19 sehingga pasien takut berobat ke rumah sakit. Nilai LOS bulan Januari, Februari dan Maret 2021 adalah 3,8 hari, 3,7 hari dan 3,9 hari dikatakan sudah ideal menurut Barber Johnson karena perilaku dokter yang rajin visite pasien sesuai dengan jadwal dan adanya ketepatan diagnosa serta ketepatan tindakan yang dilakukan oleh dokter penanggung jawab. Nilai TOI bulan Januari, Februari dan Maret 2021 adalah 2,8 hari, 2,7 hari, dan 3,1 hari dikatakan sudah ideal menurut Barber Johnson karena adanya organisasi dan komunikasi yang baik antara petugas admisi dengan perawat di setiap ruangan. Nilai BTO bulan Januari, Februari dan Maret 2021 adalah 4,5 kali, 4,3 kali dan 4,4 kali dikatakan belum ideal menurut Barber Johnson karena jumlah kunjungan pasien rawat inap yang menurun. Kondisi ini menyebabkan nilai BOR menjadi rendah sehingga nilai BTO juga rendah. Secara keseluruhan efisiensi penggunaan tempat idur di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo bulan Januari-Maret 2021 adalah belum efisien disebabkan oleh titik perpotongan keempat garis indikator rawat inap tidak berada pada daerah efisien. Titik perpotongan keempat garis indikator rawat inap RSUD dr. Abdoer Rahem tidak berada pada daerah efisien dikarenakan ada beberapa indikator rawat inap yang tidak ideal menurut standar Barber Johnson yaitu nilai BOR dan BTO. Upaya rekomendasi yang bisa dilakukan oleh RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo adalah dengan mengadakan layanan catering sehat oleh instalasi gizi untuk masyarakat di sekitar rumah sakit, meyakinkan masyarakat bahwa RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo sudah memenuhi dan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan RI, dan mengadakan relokasi atau tukar silang jumlah tempat tidur antaran ruangan yang sudah efisien dengan ruangan yang belum efisien.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSanti, Maya WekaNIDN0015059202
Uncontrolled Keywords: Eisiensi, Tempat Tidur, Barber Johnson
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan)
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Nur Diana Alifiah
Date Deposited: 01 Jul 2021 01:29
Last Modified: 02 Jul 2021 02:05
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/5320

Actions (login required)

View Item View Item