Gutomo, Muhammad Rafli (2025) Redesign Antarmuka Aplikasi Anjungan Pendaftaran Mandiri Di RSD Mangusada Badung. [Experiment] (Unpublished)
|
Text (Ringkasan)
ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (248kB) |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
bab 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (469kB) |
|
|
Text (Daftar Pusaka)
dafpus.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (245kB) |
|
|
Text (Laporan Lengkap)
ke perpus.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Perkembangan teknologi yang pesat turut memengaruhi sektor kesehatan, mendorong fasilitas kesehatan dan pemerintah Indonesia untuk mengadopsi sistem digital terintegrasi seperti rekam medis elektronik (RME) sebagaimana diatur dalam Permenkes No. 24 Tahun 2022. RME bertujuan mendukung pelayanan yang efisien, akurat, dan mampu saling bertukar data antar fasilitas kesehatan secara aman. Sebagai rumah sakit milik pemerintah di Kabupaten Badung, RSD Mangusada telah menerapkan sistem RME dan transformasi digital secara menyeluruh, termasuk penerapan Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM). APM dirancang untuk mempercepat pelayanan dengan memungkinkan pasien melakukan pendaftaran mandiri tanpa perlu mengantre di loket, namun hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna masih memerlukan bantuan petugas akibat tampilan antarmuka yang kurang intuitif, penggunaan istilah teknis, serta minimnya petunjuk dan umpan balik visual. Penelitian terdahulu (Loukili et al., 2024; Pacheco et al., 2020) menyebutkan bahwa hambatan pada APM seperti kurangnya kejelasan instruksi, keterbatasan bahasa, dan desain yang tidak konsisten dapat meningkatkan stres pengguna dan menurunkan efisiensi sistem. Hasil observasi di RSD Mangusada memperlihatkan hal serupa, di mana pasien sering bingung setelah memindai QR-Code dan tidak memahami langkah berikutnya. Kondisi ini membuat APM tidak efektif dalam mencapai tujuannya serta menyalahi prinsip match between system and the real world pada 10 Usability Heuristics for User Interface Design milik Jakob Nielsen.
| Item Type: | Experiment | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||
| Uncontrolled Keywords: | Redesain, Antarmuka, UI, Interface, Nielsen, Usability, Heuristics, User Interface | ||||||
| Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
| Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
| Depositing User: | Muhammad Rafli Gutomo | ||||||
| Date Deposited: | 24 Nov 2025 08:44 | ||||||
| Last Modified: | 24 Nov 2025 08:45 | ||||||
| URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/47422 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
