Bezlina, Adiba Filzayuri (2025) Analisis Kuantitatif Kelengkapan Pengisian Formulir Informed Consent Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Sepanjang. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (131kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (206kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (180kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Rekam medis adalah dokumen penting yang berisi informasi identitas pasien, hasil pemeriksaan, tindakan medis, serta layanan yang telah diberikan. Salah satu bagian penting dalam rekam medis adalah formulir Informed Consent, yaitu persetujuan tindakan medis yang harus diberikan oleh pasien atau keluarga setelah mendapat penjelasan lengkap dari tenaga kesehatan. Kelengkapan pengisian Informed Consent sangat penting karena berdampak pada aspek hukum, keselamatan pasien, dan mutu pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelengkapan pengisian formulir Informed Consent di Puskesmas Sepanjang, Banyuwangi. Pengisian dokumen masih dilakukan secara manual, dan dari hasil peninjauan terhadap 60 berkas rekam medis, ditemukan banyak ketidaksesuaian dan kekosongan pada beberapa item penting dalam formulir tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kelengkapan pengisian mencapai 88,2%, yang berarti belum memenuhi standar seperti yang ditetapkan dalam Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008. Pada komponen identifikasi, kelengkapan identitas pasien mencapai 100%, namun pada identitas wali pasien bagian keterangan hubungan wali masih kurang lengkap. Pada komponen laporan penting, kelengkapan sebesar 91,3%, dengan bagian Keterangan Setuju/Menolak hanya terisi 6,7%. Komponen autentikasi menunjukkan kelengkapan 60,8%, terutama karena tanda tangan dan nama saksi banyak yang kosong. Sementara itu, pendokumentasian yang benar sudah lengkap 100%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, disarankan agar pihak manajemen Puskesmas melakukan sosialisasi dan pelatihan rutin kepada tenaga kesehatan terkait pentingnya kelengkapan pengisian Informed Consent. Selain itu, peningkatan kesadaran dan tanggung jawab petugas dalam mengisi setiap bagian formulir secara lengkap dan benar sangat diperlukan untuk mendukung mutu pelayanan dan perlindungan hukum dalam pelayanan medis.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Analisis kuantitatif, Kelengkapan formulir, Informed consent, Rawat inap, Puskesmas Sepanjang, Rekam medis, Kepatuhan pengisian formulir. | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Adiba Filzayuri Bezlina | ||||||
Date Deposited: | 20 Aug 2025 01:53 | ||||||
Last Modified: | 20 Aug 2025 01:54 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/46256 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |