Rahmawati, Puspita Mayu (2025) Ketepatan Waktu Detasseling Terhadap Kemurnian Benih Jagung Hibrida KH 1 Di Lahan Perbenihan Kab. Madiun Pada Perusahaan PT. Soebandiraja Agriculture Malang. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (67kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan (3).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (82kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka (2).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (67kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan pembelajaran lapangan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami praktik budidaya pertanian secara langsung. Kegiatan ini dilaksanakan di PT. Soebandi Raja Agriculture, perusahaan produsen benih jagung hibrida yang berlokasi di Kabupaten Madiun. Pelaksanaan PKL berlangsung selama empat bulan, yaitu tanggal 21 Januari hingga 10 Mei 2025. Produksi benih jagung hibrida yang bermutu tinggi memerlukan serangkaian tahapan budidaya yang terencana dan sesuai standar operasional. Salah satu tahapan paling krusial dalam pembenihan adalah proses detasseling, yaitu pencabutan bunga jantan pada tanaman betina untuk mencegah penyerbukan sendiri dan menjaga kemurnian genetik. Ketepatan waktu dan teknik pelaksanaan detasseling sangat menentukan mutu hasil benih yang dihasilkan. Proses detasseling dilakukan saat tanaman jagung berumur 50–55 HST dan terdiri dari tiga tahapan: teras (awal), total (menyeluruh), dan kontrol (pemeriksaan akhir). Pelaksanaan dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 10.00 WIB agar tassel tidak mekar dan serbuk sari tidak pecah. Berdasarkan hasil kegiatan di lapangan, detasseling memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kemurnian dan bobot tongkol jagung. Beberapa faktor penting yang mendukung keberhasilan detasseling antara lain keseragaman tinggi tanaman, jadwal tanam yang sinkron antara jantan dan betina, serta cukupnya tenaga kerja lapangan. Kegagalan dalam mencabut tassel tepat waktu dapat menyebabkan penyerbukan sendiri (selfing), menurunkan kemurnian benih, dan memengaruhi mutu produksi secara keseluruhan. Selain detasseling, kegiatan penting lainnya yang turut mendukung keberhasilan pembenihan antara lain pemupukan berimbang, pengendalian gulma dan OPT secara tepat, serta kegiatan roguing untuk membuang tanaman off-type.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Jagung,Detasseling | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan | ||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Tanaman Pangan > PKL | ||||||
Depositing User: | Puspita Mayu Rahmawati | ||||||
Date Deposited: | 28 Jul 2025 00:52 | ||||||
Last Modified: | 28 Jul 2025 00:55 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/44396 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |