Uji Efektivitas Bakteri Simbion Rayap Sebagai Agens Hayati Penyakit Antraknosa (Colletotricum capsici) Pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Secara In Vivo

Maulana, Achmad Diva (2024) Uji Efektivitas Bakteri Simbion Rayap Sebagai Agens Hayati Penyakit Antraknosa (Colletotricum capsici) Pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Secara In Vivo. Diploma thesis, Polije.

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (174kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (176kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (157kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan komoditas hortikultura dengan nilai ekonomi tinggi baik untuk bumbu masakan, industri makanan, maupun obat-obatan. Cabai rawit menjadi buah dengan produksi tertinggi dibandingkan buah lainnya, dengan permintaan yang cukup besar. Seiring dengan meningkatnya produksi cabai rawit, konsumsi cabai rawit oleh masyarakat juga semakin tinggi. Untuk memenuhi permintaan tersebut, perlu dilakukan pengembangan produksi cabai rawit di Indonesia, diikuti dengan peningkatan kualitas hasil produksinya. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas produksi cabai rawit di Indonesia, salah satunya adalah serangan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur. Colletotrichum sp. Upaya pengendalian biasanya menggunakan pestisida kimia yang berdampak negatif bagi tanaman dan lingkungannya. Dengan demikian perlunya pengendalian hayati yang ramah lingkungan menggunakan agens hayati bakteri simbion rayap. Yang dapat menghambat pertumbuhan patogen tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bakteri simbion rayap sebagai agens hayati pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai rawit. Untuk mengetahui potensi bakteri simbion rayap dalam menghambat penyakit antraknosa pada taanaman cabai rawit secara in vivo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – September 2024 di Laboratorium perlindungan Tanaman dan Laboratotium Biosains Politeknik Negeri Jember. rancangan percobaan yang digunakan ialah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan Kontrol, P1 (Isolat Bakteri simbion IR1A4), P2 (Isolat Bakteri simbion IR1A6), P3 ( Isolat Bakteri simbion IR1A8), P4 (Isolat Bakteri simbion IR4D3) dan Fungisida berbahan aktif difenokonazol 250 g/l dengan dosis 0,5 ml/l). Data analisis yang digunakan adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap, Data hasil analisis yang menunjukkan hasil berbeda kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa masa inkubasi patogen Colletotrichum sp. pada buah cabai rawit perlakuan kontrol memiliki masa inkubasi tercepat dari perlakuan lainnya yaitu 3 hari setelah inokulasi. kejadian penyakit patogen Colletotrichum sp. pada buah cabai rawit menunjukan seluruh perlakuan mampu menekan perkembangan patogen Colletotrichum sp., namun perlakuan dengan menekan perkembangan terbesar pada perlakuan P3 sebesar 75%. Serta pada uji efektivitas penghambtan patogen Colletotrichum sp. pada buah cabai rawit menunjukan Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan P3 dengan nilai penghambatan tertinggi sebesar 21,05%.

Actions (login required)

View Item