Puspitasari, Devira Dwi (2024) Analisis Faktor Penyebab Pending Klaim Pasien BPJS Rawat Inap Di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (527kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (546kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (431kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap Fikss.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui jumlah persentase pending klaim sebesar 40,74% dari total jumlah berkas yang diajukan. Dengan pending klaim tertinggi terjadi pada bulan September yaitu sebesar 17,44%. Verifikator BPJS Kesehatan mengembalikan berkas klaim kepada pihak RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo dikarenakan adanya ketidaklengkapan berkas dan terjadi kesalahan, yang dapat menyebabkan ketidaksesuaian dengan ketentuan pada tahapan verifikasi berkas klaim. Penyebab pending klaim dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek administrasi, aspek ketidaktepatan koding dan aspek pelayanan medis. Pengajuan klaim BPJS Kesehatan pasien rawat inap tahap satu diajukan secara kolektif, periodik dan lengkap, dikirimkan setiap awal bulan maksimal tanggal 10 setiap bulannya (Winarti, 2022). Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa penyebab pending klaim BPJS Kesehatan pasien rawat inap yang paling sering yaitu pada aspek pelayanan medis sebesar 42,83%, sehingga dapat menghambat pembayaran pelayanan dan pemeliharaan rumah sakit. Permasalahan pending klaim yang terjadi di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo selanjutnya dilakukan identifikasi dengan menggunakan unsur manajemen 5M yang terdiri dari man yang mencakup sumber daya manusia, pada penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman yang berbeda antara petugas koding di rumah sakit dengan pihak BPJS Kesehatan dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam pengkodingan diagnosa dan tindakan, yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pending klaim. Penyebab pending klaim BPJS Kesehatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo terdapat 5 faktor dalam unsur manajemen, yaitu man (Ketelitian, Pendidikan dan Pelatihan), material (Kelengkapan formulir berkas rekam medis), method (Standart Operasional Prosedur atau SOP), machine (Peralatan yang digunakan untuk membantu proses pengkodingan dan pengklaiman), dan money (Keuangan Rumah Sakit). Hasil penelitian ini yang diperoleh oleh peneliti dengan menggunakan 5M, yaitu faktor man untuk pelatihan koding memberikan manfaat bagi petugas koding di instalasi penjaminan dalam meningkatkan skill koding, sehingga meminimalisir pengembalian berkas klaim oleh BPJS Kesehatan atau terjadinya pending klaim. Faktor material, masih ditemukannya rekam medis pasien rawat inap yang kosong seperti tanggal pulang pasien. Faktor method, sudah terlaksana dengan baik tentang sosialisasi SOP yang ada di instalasi penjaminan dan alur klaim BPJS Kesehatan. Faktor machine, komputer tidak menjadi penyebab pending klaim BPJS Kesehatan. Faktor money, sebagai faktor terakhir yang tidak menyebabkan terjadinya pending klaim BPJS Kesehatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Upaya perbaikan yang diperoleh oleh peneliti yaitu mengadakaan pelatihan bagi semua petugas di instalasi penjaminan, verifikator internal, dokter, dan perawat agar melakukan pengisian rekam medis pasien dengan lengkap, komunikasi dan penyamaan persepsi antara pihak rumah sakit dengan pihak BPJS Kesehatan mengenai dengan koding yang tepat untuk diagnosa pasien, serta BPJS melakukan sosialisasi terkait dengan perubahan peraturan dan berita acara terbaru, sehingga rumah sakit dan petugas dapat mengetahuinya, melakukan diskusi dan evaluasi kinerja petugas di instalasi penjaminan mengenai dengan kelengkapan dan kepatuhan petugas dalam pengisian rekam medis yang sudah menjadi syarat untuk mengajukan klaim pada BPJS Kesehatan. Selain itu, harus adanya komunikasi yang baik antara dokter, perawat, dan petugas di instalasi penjaminan terkait dengan pengisian formulir rekam medis yang harus diisi dengan benar dan lengkap untuk syarat pengajuan klaim BPJS Kesehatan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Pending Claim, BPJS Kesehatan, Administrasi Rumah Sakit | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Devira Dwi Puspitasari | ||||||
Date Deposited: | 08 Jul 2025 04:13 | ||||||
Last Modified: | 08 Jul 2025 04:14 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/43001 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |