Tinjauan Keakuratan Kode Sebab Dasar Kematian pada Sertifikat Kematian di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur

Nurpratiwi, Putri Atha (2023) Tinjauan Keakuratan Kode Sebab Dasar Kematian pada Sertifikat Kematian di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Laporan PKL_Putri Atha Nurpratiwi_Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (216kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Laporan PKL_Putri Atha Nurpratiwi_Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (347kB)
	Text (Daftar Pustaka) Laporan PKL_Putri Atha Nurpratiwi_Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (434kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap PKL_Putri Atha Nurpratiwi.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan rumah sakit rujukan tipe A milik pemerintah provinsi Jawa Timur yang telah terakreditasi nilai terbaik oleh KARS versi 2012 dengan predikat lulus yaitu paripurna dengan lambang bintang lima dan telah terakteditasi oleh SNARS Edisi I Internasional. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilaksanakan oleh peneliti di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur pada saat magang PKL 3 yang dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2023, peneliti menemukan ketidakakuratan dalam menentukan kode sebab dasar kematian sebanyak 27 berkas dari 40 dokumen rekam medis yang dijadikan sempel, dimana pengambilan 40 dokumen dilakukan secara acak dari export data SIMRS bulan Januari sampai Oktober 2023. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kode diagnosis penyebab dasar kematian terutama diagnosis dengan keluhan kecelakaan dengan cara pulang meninggal masih belum sesuai dengan aturan yang tertera pada ICD-10 volume 2, hal ini disebabkan karena di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur masih menggunakan aturan yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan. Dimana dalam aturan tersebut tidak menjelaskan cara mereseleksi kode sebab dasar kematian dan cara pengisian diagnosis sebab kematian yang benar pada sertifikat kematian seperti aturan di dalam ICD-10 volume 2. Maka dari itu, munculah berbagai sebab seperti terdapat perbedaan dalam mengisi diagnosis kematian di sertifikat kematian oleh dokter, terdapat perbedaan dalam menentukan dan menetapkan kode sebab dasar kematian yang dilakukan oleh petugas koding, dan adanya perbedaan dalam penginputan kode sebab kematian di SIMRS milik RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur yang dilakukan oleh petugas koding. Penentuan kode penyebab dasar kematian yang kurang akurat akan berpengaruh pada laporan mortalitas (kematian). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati & Lestari (2018), yang menyatakan bahwa kode penyebab dasar kematian yang telah ditetapkan oleh coder akan digunakan sebagai landasan untuk menyusun pelaporan statistik kematian yang meliputi angka harapan hidup, angka kematian menurut penyebab dan umur yang akan digunakan untuk melihat status kesehatan masyarakat dan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan terkait dengan upaya pencegahan dari penyakit (preventif primer) sehingga status kesehatan masyarakat menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan kode sebab dasar kematian pada sertifikat kematian berdasarkan tabel MMDS di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, dengan pendekatan retrospektif, pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara, dan teknik sapling yaitu sistem random sampling. Hasil dari pembahasan menunjukkan belum terdapatnya prosedur pengisian diagnosis sebab kematian pada sertifikat kematian, belum terdapatnya prosedur pengkodean sebab dasar kematian, persentase kelengkapan pengisian diagnosis pada sertifikat kematian sebesar 0% dari 40 berkas kurang lengkap terisi, persentase keakuratan kode sebab dasar kematian berdasarkan tabel MMDS yaitu sebesar 67,5% tidak akurat. Ketidakakuratan penentuan kode sebab dasar kematian dikarena salah penentuan kode berdasarkan aturan rule, sebab dasar yang benar tidak dituliskan oleh dokter, serta tidak adanya diagnosis sebab kematian yang ditulis pada sertifikat kematian oleh dokter. Berdasarkan hasil tinjauan dari proses pelaksanaan pengisian diagnosis sebab dasar kematian pada sertifikat kematian di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur yaitu tidak adanya SPO pengisian diagnosis dan urutan penulisan yang belum sesuai dengan aturan yang ada di dalam buku ICD-10 volume 2 oleh dokter. Sedangkan hasil tinjauan dari proses keakuratan kode sebab dasar kematian di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur yaitu tidak adanya SPO pengkodean sebab dasar kematian, dalam mengkode sebab dasar kematian belum menggunakan pedoman atau aturan pengkodean sebab dasar kematian berdasarkan buku ICD-10 volume 2 dan belum menggunakan alat bantu tabel MMDS, dan belum melakukan audit coding. Kesimpulan ketidakakuratan kode lebih tinggi dari kode yang akurat. Saran untuk pihak RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi jawa Timur alangkah lebih baiknya jika membuat SPO pengisian diagnosis sebab kematian bagi dokter, mengadakan pelatihan pengkodean sebab dasar kematian, melakukan penyediaan MMDS bagi petugas koding, dan melaksanakan kegiatan audit coding. Pada lampiran peneliti menyertakan draft SOP terkait prosedur pengkodean diagnosis sebab dasar kematian pada sertifikat kematian bagi petugas koding, dimana peneliti membuat draft SOP tersebut agar dapat ditelaah kembali dan diimplementasikan di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur.

Actions (login required)

View Item