Rahastyo Putri, Dyajeng Tsamara (2023) Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Kasus Fracture Pasien Rawat Jalan Bulan Februari Di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (RINGKASAN)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (226kB) |
![]() |
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (358kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (342kB) |
![]() |
Text (LAPORAN LENGKAP)
LAPORAN LENGKAP REVISI.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Coding adalah kegiatan pemberian kode dengan menggunakan huruf atau angka serta kombinasi huruf dan angka. Salah satu kompetensi perekam medis yaitu mampu menetapkan klasifikasi klinis, kodefikasi penyakit dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis dengan tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia. Perekam medis harus memperhatikan ketepatan kode dalam pemberian kode diagnosis, termasuk kasus fracture. Pengkodean kasus fracture diklasifikasikan dalam Bab XIX pada ICD-10 volume 1 dan pada kasus fracture dilengkapi dengan karakter ke-5 yang menjelaskan jenis fraktur terbuka atau tertutup. Apabila tidak dikode karakter ke-5, maka akan terjadi ketidaktepatan kode. Penyebab ketidaktepatan kode diagnosis fracture karena pada berkas tidak disertai keterangan untuk terbuka atau tertutup, sehingga petugas hanya mengkode sampai kode karakter ke-4. Berdasarkan hasil studi dan kegiatan selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur didapatkan kasus fracture tercatat pada laporan rekapitulasi pasien rawat inap berdasarkan diagnosis tahun 2023 pada Bulan Februari sebanyak 47 kasus. Pemberian kode diagnosis fracture di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur masih terdapat beberapa berkas yang belum dikode hingga karakter ke-5 sejumlah 9 berkas dan keseluruhan berkas masih belum terdapat kode external cause. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketepatan kode diagnosis fracture dan kode external cause. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan subjek penelitian yaitu 2 orang selaku petugas koding rawat inap. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu pemberian kode di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur sudah sesuai dengan SPO namun SPO tersebut masih belum spesifik bagaimana tatacara pemberian kode diagnosis termasuk diagnosis fracture yang harus dilengkapi dengan kode karakter ke-5 yang serta kode penyebab luar atau external cause. Pemberian kode dengan karakter ke-5 di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur sudah dilakukan namun masih ada beberapa yang belum tepat. Namun, untuk pemberian kode external cause tidak pernah dilakukan pengkodingan. Saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pihak terkait meliputi RSUD Haji Provinsi Jawa Timur perlu membuat SPO terkait tatacara pemberian kode diagnosis dan kode tindakan, mengadakan pelatihan koding untuk petugas koding terkait tatacara dan aturan pemberian kode diagnosis serta petugas dihimbau untuk melakukan pengecekan ulang saat pengisian surat pernyataan kronologis.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Kasus Fracture Pasien Rawat Jalan Bulan Februari | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Dyajeng Tsamara Rahastyo Putri | ||||||
Date Deposited: | 24 Mar 2025 02:30 | ||||||
Last Modified: | 24 Mar 2025 02:30 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/40478 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |