Manajemen Pencahayaan Ayam Bibit Parent Stock Layer Di PT Sreeya Sewu Indonesia Unit Breeding and Hatchery Lamongan Jawa Timur

Safitri, Aisyah Ramadani (2025) Manajemen Pencahayaan Ayam Bibit Parent Stock Layer Di PT Sreeya Sewu Indonesia Unit Breeding and Hatchery Lamongan Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (78kB)
	Text (Bab I Pendahuluan) Bab I Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (30kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (123kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. Breeding and Hatchery Unit Lamongan merupakan perusahaan parent stock layer dengan strain Hyline, Isa Brown, dan Lohman Brown. Total populasi ayam yang ada pada saat pelaksanaan magang adalah 49.525 ekor. Tata laksana yang dilakukan adalah pemeliharaan ayam fase starter, grower, dan laying meliputi manajemen biosecurity, manajemen pakan dan air minum, manajemen sekam, pengendalian penyakit, manajemen perkandangan, dan manajemen pencahayaan. Pemeliharaan pembibitan ayam layer (parent stock) terdiri atas 3 fase yaitu fase starter, fase grower dan fase laying. Fase starter dimulai pada usia 1 hari sampai 3 minggu, pada fase ini dilakukan mulai penanganan DO (day old chick). Sebelum kedatangan DOC perlu disiapkan pemanas (heather) dengan suhu 31 – 33 C, pemberian alas koran, tempat pakan feeder tray, dan galon minum manual. Ketika DOC datang akan dilakukan penimbangan dan vaksinasi. Pemberian pakan selama fase starter berikan secara adlibitum sesuai dengan point feed yang terkontrol, serta pemberian air juga diberikan secara adlibitum. Penimbangan bobot badan dilakukan 1 kali dalam seminggu. Fase grower dimulai dari umur 4 minggu – 19 minggu, dengan pemberian pakan diberikan 1 kali pada pagi hari menggunakan pan feeder. Peralihan pakan dari fase starter ke fase grower dilakukan secara bertahap dengan persentase pencampuran di mulai dari 25%, 50%, 75%, dan 100% pakan fase grower. Pemberian air juga diberikan secara adlibitum menggunakan nipple. Penimbangan rutin setiap satu minggu sekali dengan sampel untuk penimbangan yaitu 10% dari populasi. Fase laying merupakan fase ayam produksi, kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian pakan, pengambilan telur sebanyak 5 kali pukul 07.30 WIB, 09.00 WIB, 11.00 WIB, 13.00 WIB dan 14.00 WIB, selanjutnya akan dilukan grading dengan memisahkan antara telur grade normal (Hatching Egg), abnormal, retak dan kotor. Program pencahayaan yang dilakukan PT Sreeya Sewu Indonesia Breeding Farm Unit Lamongan. Fase starter diberikan intensitas cahaya sekitar 20 – 50 lux, fase grower dengan intensitas 5 – 10 lux, dengan durasi 14,5 sampai 12 jam, pemberian midnight flash dan panjang gelombang berwarna putih-kekuningan dengan instensitas rendah untuk mencegah dewasa kelamin dini dan kanibalisme. Penambahan midnight flash dapat merangsang kegiatan tambahan dan konsumsi pakan, selain itu pencahayaan tambahan pada tengah malam memiliki efek positif pada asupan pakan dan pertambahan bobot badan. Pada fase laying pencahayaan yang diberikan berupa instensitas cahaya 15-20 lux, durasi cahaya maksimal 16 jam, dan panjang gelombang berwarna putih-kekuningan dengan tujuan merangsang hipotalamus dan menimbulkan respons fotoseksual pada ayam.

Actions (login required)

View Item