Zahra, Zaskya Mei Al (2024) Analisis Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pemberian Kode External Cause di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (249kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (235kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (233kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan-kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan baik rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis demi terlaksananya tertib adminitrasi (UU No. 44, 2009). Salah satu kegiatan yang penting dalam penyelenggaraan rekam medis adalah pemberian kode diagnosis (coding). Koding merupakan kegiatan melakukan penentuan kode dari diagnosis penyakit berdasarkan klasifikasi penyakit yang berlaku di Indonesia yaitu ICD-10 (Internal Statistical Classification of Disease and Related Health Problem Tenth Revision). Pengodean diagnosis harus dilakukan secara presisi, akurat dan tepat mengingat data diagnosis merupakan bukti autentik hukum dan sebagai data yang dibutuhkan sebagai pelaporan morbiditas dan mortalitas dan acuan yang digunakan dalam pengodean penyakit yaitu ICD-10 dari WHO. Salah satu hal yang sering dilupakan dalam proses pengklasifikasian dan pengodean adalah pemberian kode external cause (penyebab luar) untuk mengklasifikasikan penyebab luar terjadinya suatu penyakit, baik yang diakibatkan karena kasus kecelakaan, cedera, keracunan, bencana alam, maupun penyebab-penyebab luar lainnya. Oleh karena itu, petugas medis harus menulis secara lengkap diagnosis utama dan informasi penyebab luar cedera, sehingga coder menentukan kode diagnosa utama dan external cause sesuai dengan yang tercatat dalam rekam medis (Hestiana, 2020). RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan rumah sakit tipe A milik pemerintah provinsi Jawa Timur. RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan rumah sakit pendidikan dan menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat Malang dan sekitarnya. RSUD Dr. Saiful Anwar dalam melakukan pemberian kode diagnosis menggunakan ICD 10 sebagai acuan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Oktober 2024, masih ditemukan pemilihan kode cedera dan external cause yang kurang tepat dan tidak lengkap maupun tidak ditetapkannya kode external cause. Hal ini diduga karena masih adanya ketidakterisian dan kurang jelasnya kronologi kejadian pasien saat mengalami kecelakaan pada lembar rekam medis pasien. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan analisis terkait faktor penyebab ketidaklengkapan kode external cause di RSUD Dr. Saiful Anwar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran secara terperinci ketidaklengkapan kode external cause di RSUD Dr. Saiful Anwar menggunakan pendekatan unsur manajemen 4M (Man, Money, Material, dan Method). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam kegiatan ini terdiri dari 4 orang petugas koding rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar. Hasil analisis faktor 4M (Man, Money, Material, dan Method) yang menyebabkan ketidaklengkapan kode external cause yaitu faktor man terdiri dari masih kurangnya kesadaran coder untuk mengkode external cause pada kasus cedera, petugas koding belum pernah mengikuti pelatihan maupun seminar khusus terkait dengan koding kasus cedera dan external cause, dan belum terdapat reward untuk petugas yang melakukan kegiatan koding external cause dan tidak ada punishment untuk petugas yang tidak melakukan kegiatan koding external cause. Fator Method terdiri yaitu sudah terdapat SPO kodefikasi penyakit dan tindakan tetapi tidak terdapat SPO secara khusus untuk pengkodean kasus cedera dan external cause. Faktor Material yang menyebabkan ketidaklengkapan kode diagnosis penyebab luar cedera (external cause) yaitu pencatatan kronologi dan informasi untuk penentuan kode cedera dan external cause sudah cukup baik, namun memang terkadang terdapat beberapa berkas yang tidak terisi dengan jelas dan lengkap lembar kronologinya. Ketidaklengkapan lembar kronologi kejadian seringkali disebabkan karena pengantar atau keluarga korban tidak tahu persis kronologi kejadian sehingga lembar kronologi kejadian kurang lengkap. Jika lembar kronologi kejadian tidak lengkap maka akan mempengaruhi kelengkapan dan ketepatan kode external cause. Faktor machine disebabkan tidak semua kode ICD 10 termapping dalam SIMRS dan sistem yang digunakan saat ini belum mampu untuk melakukan entry koding hingga karakter ke-5 dan hanya terbatas dapat melakukan input karakter ke-4 untuk beberapa kode tertentu. Berdasarkan hasil analisis faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan kasus cedera luar (external cause) di RSUD Dr. Saiful Anwar diperlukan koordinasi ke pihak ITIKOM agar SIMRS dapat melengkapi kode ICD-10 yang belum termapping dengan lengkap, khususnya pemberian kode hingga karakter ke-5 dan penambahan fitur warning system yang berupa notifikasi untuk memberikan peringatan dan mengingatkan petugas koding ketika dalam mengkode kasus cedera tidak tercantum kode external cause. Perlunya sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan petugas koding dengan petugas TPP IGD untuk KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) ke pasien untuk melengkapi lembar kronologi dengan jelas agar dapat diperoleh informasi external cause dengan jelas dan petugas coder bisa mengkoding secara tepat dan akurat. Perlunya unit pendidikan dan pelatihan RSUD Dr. Saiful Anwar mengadakan seminar dan atau pelatihan terkait pentingnya penggunaan kode external cause. Perlunya penerapan konsep pemberian motivasi dengan memberikan reward dalam bentuk remunerasi atau penghargaan lainnya untuk meningkatkan kinerja petugas koding sehingga kode terisi dengan lengkap dan memberi punishment agar petugas koding dapat melakukan pekerjaan sesuai prosedur.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Rekam Medis, Ketidaklengkapan Pemberian Kode External Cause | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Zaskya Mei Al Zahra | ||||||
Date Deposited: | 04 Feb 2025 02:22 | ||||||
Last Modified: | 04 Feb 2025 02:23 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/39608 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |