Teknologi Drone Untuk Pemetaan dan Monitoring Lahan Jagung di UPT Pengembangan Benih

Agustin, Varida (2024) Teknologi Drone Untuk Pemetaan dan Monitoring Lahan Jagung di UPT Pengembangan Benih. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (406kB)
[img] Text (Bab 1. Pendahuluan)
Bab 1. Pendahuluan.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (505kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (493kB)
[img] Text (Full Text)
Laporan Lengkap_ B31220607.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

UPT Pengembangan Padi dan Palawija Singosari adalah bagian dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. UPT ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan, produksi, dan pengembangan benih padi dan palawija berkualitas tinggi. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemunian varietas, penangkaran, produksi, pemasaran benih, serta pelayanan kepada masyarakat dan mitra pertanian. UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija merupakan sebuah intansi pemerintahan yang bergerak dibidang pengolahan dan perbanyakan benih padi, kedelai, jagung, ubi dan masih banyak yang lainnya. Proses produksi benih di UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija mencakup beberapa tahapan penting, yaitu penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, panen, serta kegiatan pasca panen. Setiap tahapan memiliki peranan krusial dalam memastikan kualitas dan kuantitas hasil produksi benih yang optimal. Penyiapan lahan adalah langkah awal yang sangat penting dalam proses produksi. Pada tahap ini, dilakukan pengolahan tanah untuk meningkatkan aerasi, kelembapan, dan memperbaiki struktur tanah, serta mengendalikan tumbuhan pengganggu. Pengolahan tanah dilakukan secara semi-intensif dengan menggunakan traktor untuk memastikan tanah gembur dan bersih dari tanaman liar. Jika lahan memiliki pH yang rendah (asam), pengapuran dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pemupukan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil panen. Pupuk diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman pada fase pertumbuhan tertentu. Selain itu, pemeliharaan tanaman meliputi pengairan, penyulaman, dan penyaingan, yang semuanya berkontribusi pada pertumbuhan yang optimal. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan pendekatan Pengendalian Hama Tepadu (PHT) yang mengedepankan strategi ekologis dan efisiensi ekonomi. PHT mengintegrasikan berbagai metode pengendalian untuk menjaga kesehatan tanaman. Penggunaan pestisida hanya dilakukan berdasarkan hasil pemantauan, sehingga penggunaannya lebih efisien dan ramah ingkungan. Panen adalah tahapan akhir dari budidaya tanaman,dimana waktu dan cara pemanenan harus diperhatikan untuk menjaga kualitas hasil. Setelah panen, kegiatan pasca panen meliputi pemanenan, perontokan, pengangkutan, pengeringan, dan pengemasan. Semua tahapan ini penting untuk memastikan produk tetap dalam kondisi baik dan siap untuk dipasarkan. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemupukan, penggunaan drone sebagai alat penyemprot pupuk secara presisi, yang dapat mengurangi limbah dan dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan teknologi medoren, rone dapat menjangkau area yang luas dalam waktu singkat, sehingga menghemat tenaga kerja dan biaya operasional. Uji kinerja drone menunjukan hasil yang memuaskan, dengan kapasitas lapang teoritis mencapai 12,63 ha/jam dan kapasitas lapang efektif sebesar 12,21 ha/jam, serta efisiensi mencapai 96,68%. Kecepatan keja drone tercatat 12,31 ha/jam, yang menunjukkan efektifitas dalam menyeselesaikan tugas di lapangan. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis di atas, disarankan agar UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija segara mengalokasikan anggaran untuk membeli drone sendiri. Dengan memiliki drone sendiri. Dengan memiliki drone, UPT dapat mengurangi ketergantungan pada jasa penyewaan, yang akan menghemat biaya jangka panjang dan memberikan fleksibilitas dalam pengoprasian perangkat dengan baik, sehingga meminimalisir kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil pertanian.Meskipun investasi awal untuk pembelian drone cukup tinggi, dalam jangka panjang, manfaat yang di peroleh dari pengurangan biaya penyewaan dan peningkatan efisiensi akan jauh lebih besar Evaluasi berkala tehadap kinerja drone dan adopsi teknologi terbaru juga perlu dilakukan untuk memastikan penggunaan yang optimal dalam mendukung program pengembangan benih padi dan palawija. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan UPT dapat meningkatkan produksivitas dan kualitas hasil pertanian, serta berkontribusi pada keberlanjutan di wilayah tersebut

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorDjamila, SitiNIP196008271993032001
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 163 - Teknologi Pertanian
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 164 - Mekanisasi Pertanian
Divisions: Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Keteknikan Pertanian > PKL
Depositing User: Varida Agustin
Date Deposited: 23 Jan 2025 04:28
Last Modified: 23 Jan 2025 04:28
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/39233

Actions (login required)

View Item View Item