Hidayat, Muhammad Alif (2024) Analisis Faktor Penyebab Dyspepsia di RSUD R.T. NOotopuro Kabupaten Sidoarjo. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (241kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (302kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (206kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Dyspepsia merupakan sekumpulan gejala yang terdiri dari rasa tidak nyaman atau nyeri di perut bagian atas. Hal tersebut bisa disebabkan oleh sekumpulan gejala seperti nyeri pada ulu hati, kembung, mual, muntah, perut begah maupun infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Menurut data Profil Kesehatan di Indonesia tahun 2021, dyspepsia merupakan salah satu dari lima penyakit utama penyebab rawat inap dengan angka kejadian sebesar 18.807 kasus dengan persentase (39,8%) pada pria dan 28,497 kasus (60,2%) pada Wanita (Kemenkes RI, 2021). Pada tahun 2022 terjadi peningkatan yang signifikan terkait angka kejadian penyakit dyspepsia dengan total 10 juta jiwa atau 6,5% dari keseluruhan populasi penduduk Indoneisa. Pada tahun 2023 terjadi lonjakan angka kejadian dyspepsia dengan total kasus sejumlah 28 juta jiwa atau setara dengan 11,3% dari keseluruhan penduduk di Indonesia (Rosadi et al., 2023). Hasil penilitan ini menunjukkan faktor penyebab dyspepsia diketahui sebagian besar pasien pada pasien berusia ≥ 40 tahun (63%), dengan jenis kelamin Perempuan (60,5%), pola makan teratur (61,7%), dan pendidikan kurang dari sama dengan SMA (90,1%). Usia memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian dyspepdia. Jenis kelamin memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian dyspepsia, dimana individu berjenis kelamin perempuan memiliki risiko 2,4 kali lebih berisiko daripada laki-laki. Pola makan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian dyspepsia. Pendidikan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian dyspepsia.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Analisis Faktor Penyebab Dyspepsia, Faktor Penyebab, Dyspepsia, Notopuro, PKL, Magang, Kesehatan, Manajemen Informasi Kesehatan, Politeknik Negeri Jember | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan) 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 355 - Epidemiologi 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan |
||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | M Alif Hidayat | ||||||
Date Deposited: | 14 Jan 2025 06:41 | ||||||
Last Modified: | 14 Jan 2025 06:42 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/38478 |
Actions (login required)
View Item |