Adiwijaya, I Made Wahyu (2024) Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Formulir Informed Consent Kasus Interni di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringakasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (11kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (94kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (135kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan salah satunya, dengan meningkatkan mutu pelayanan rekam medis yang terdiri dari kelengkapan, kecepatan, dan ketepatan dalam penyajian informasi untuk kebutuhan pelayanan kesehatan. Kelengkapan pengisian formulir informed consent ini menjadi salah satu bentuk pelayanan dalam catatan medis, serta menjadi salah satu standar pelayanan minimum di fasilitas kesehatan. Informed consent merupakan persetujuan yang diberikan kepada pasien atau keluarga pasien setelah menerima penjelasan lengkap mengenai tindakan kedokteran dan kedokteran gigi yang akan dilakukan. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta telah menerapkan informed consent sebagai formular persetujuan yang di dalamnya terdapat informasi terkait kondisi pasien dan tindakan yang akan diberikan kepada pasien. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada formulir informed consent khususnya di poli penyakit dalam yang tidak lengkap. Hal ini menjadi permasalahan karena belum lengkapnya rekam medis dimana kelengkapan rekam medis harus 100%. Hasil persentase ketidaklengkapan pengisian informed consent pada kasus interni yang paling tinggi terjadi pada bulan September yaitu 13 berkas. Hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap kualitas rekam medis dan proses evaluasi akreditasi rumah sakit, serta mengakibatkan peningkatan beban kerja petugas dan menghalangi pelayanan kesehatan. Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui ketidaklengkapan pengisian formulir informed consent kasus interni di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang hanya dengan mendeskripsikan dan menggambarkan data dengan menggunakan angka-angka yang telah terkumpul. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan sample yaitu total sampling. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa tingkat ketidaklengkapan data tertinggi terdapat pada komponen Dokter Pelaksana Tindakan, dengan persentase ketidaklengkapan sebesar 54,5% (18 dari 33 data tidak lengkap). Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh dokumen tidak mencantumkan informasi terkait dokter pelaksana tindakan secara lengkap.
Actions (login required)
View Item |