Analisis Beban Kerja Petugas Rekam Medis TPPRI di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Dengan Menggunakan Metode ABK-Kes

Syahfitri, Rizka Amanda (2024) Analisis Beban Kerja Petugas Rekam Medis TPPRI di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Dengan Menggunakan Metode ABK-Kes. [Experiment] (Unpublished)

This is the latest version of this item.

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (159kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (244kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (184kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (9MB) \| Request a copy

Abstract

Pusat pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dihilangkan selama ada penduduk disuatu tempat. Rekam medis merupakan pelayanan dari salah satu banyak nya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit yang merupakan pelayanan yang akan dilakukan pertama kali.Pendaftaran rumah sakit merupakan pelayanan yang dilakukan pertama kali dan pendaftaran harus memiliki tenaga rekam medis yang memenuhi standar dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto merupakan rumah sakit rujukan tertinggi bagi rumah sakit TNI di seluruh penjuru nusantara. RSPAD Gatot Soebroto, petugas yang terdapat di TPPRI secara keseluruhan ialah 2 orang dengan kompetensi latar belakang pendidikan bukan perekam medis dan kunjungan pasien pendaftaran rawat inap mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir dari tahun 2021 - 2023. Banyaknya kunjungan pasien menunjukkan beban kerja petugas yang juga bertambah. Faktor – faktor yang menunjukkan beban kerja petugas pendaftaran bertambah yaitu pada sistem pendaftaran rawat inap yang tersentralisasi di bagian admisi sehingga dapat mengakibatkan penurunan pada kualitas pelayanan. Konsekuensi dari kondisi ini adalah penumpukan antrean pasien rawat inap di TPPRI, terutama karena banyaknya pengantar rawat inap dari layanan poli yang datang secara bersamaan, sehingga petugas kesulitan memenuhi kebutuhan pelayanan secara optimal, ketimpangan rasio antara jumlah pasien yang masuk dan keluar turut berkontribusi pada tingginya beban kerja di pendaftaran rawat inap. Data menunjukkan rasio pasien masuk dan keluar mencapai 15:1. Ketidakseimbangan ini menyebabkan potensi penumpukan pasien, memperlambat rotasi tempat tidur, dan menambah tantangan bagi petugas dalam mengelola alur masuk pasien baru secara efisien dan semakin diperburuk oleh kurangnya jumlah petugas di TPPRI. Oleh karena itu, diperlukannya pengelolaan sumber daya manusi dengan melakukan analisis kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) menggunakan metode ABK-Kes. Berdasarkan hasil pembahasan, diketahui kebutuhan perekam medis pendaftaran rawat inap yang diperoleh dari hasil perhitungan yang menggunakan metode ABK-Kes yaitu sebanyak 5 petugas. Jika dibandingkan dengan kondisi jumlah petugas rekam medis pada instalasi rawat inap saat ini yang berjumlah 2 orang maka perekam medis pendaftaran rawat inap kurang 3 petugas. Sehingga penulis merekomendasikan beberapa sara yaitu penambahan jumlah petugas dengan merekrut tenaga kerja baru serta diharapkan rancangan job specificati dan job description yang penulis buat dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk diimplementasikan di unit rekam rekam medis pendaftaran rawat inap RSPAD Gatot Soebroto.

Item Type:

Experiment

Contributors: