Analisis Pengisian Diagnosis pada Elektronik Rekam Medis Rawat Jalan dalam Meningkatkan Kualitas Dokumentasi Rekam Medis di RS PHC Surabaya

Kusnia, Fasya Nur Alivia (2024) Analisis Pengisian Diagnosis pada Elektronik Rekam Medis Rawat Jalan dalam Meningkatkan Kualitas Dokumentasi Rekam Medis di RS PHC Surabaya. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (10kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (95kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (79kB)
	Text (Laporan Lengkap) G41210575_Fasya Nur Alivia Kusnia.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

RS PHC Surabaya merupakan rumah sakit tipe B milik PT Pelindo Husada Citra, yang telah menerapkan sistem Elektronik Rekam Medis (ERM) dalam pelayanan kesehatan. Berdasarkan observasi, pengisian diagnosis pada ERM rawat jalan hanya mencantumkan kode ICD-10 tanpa penjelasan lengkap. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengisian diagnosis untuk meningkatkan kualitas dokumentasi rekam medis. Hasil menunjukkan bahwa banyak diagnosis diisi dengan kode ICD-10 karena adanya dua pilihan pengisian, yaitu kode ICD-10 dan freetext. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2021, dokter wajib mencantumkan diagnosis lengkap, sementara koder hanya melakukan kodefikasi. Pengisian diagnosis hanya dengan kode ICD-10 tidak cukup mewakili penegakan diagnosis karena ICD-10 merupakan sistem kodefikasi yang berfungsi mengklasifikasikan kondisi medis. Faktor yang mempengaruhi ketepatan pengisian diagnosis antara lain human error, pemahaman tenaga medis, teknologi, sistem, komunikasi, dan kebijakan. Ketepatan pengisian berpengaruh pada kualitas rekam medis, administrasi rumah sakit, pelayanan pasien, serta evaluasi dan pengawasan. Oleh karena itu, perlu pelatihan berkala, peningkatan sistem ERM, standarisasi prosedur, dan monitoring kualitas pengisian diagnosis.

Actions (login required)

View Item