Benaya, Atalya Naomi (2024) Analisis Kuantitatif Ketidaklengkapan Pengisian Formulir Informed Consent Kasus Chirurgi Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (32kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (119kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (149kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Rumah Sakit adalah tempat yang memberikan layanan kesehatan dan mencakup rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu layanan penting adalah rekam medis, yang berisi informasi tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan yang telah diberikan. Rekam medis yang lengkap sangat penting untuk menjamin kualitas layanan kesehatan dan memberikan informasi yang akurat untuk keperluan hukum, penelitian, dan evaluasi. Oleh karena itu, kelengkapan dokumen rekam medis harus mencapai 100%, dan pengisian yang baik menjadi indikator penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Rekam medis terbagi menjadi dua jenis: rawat jalan dan rawat inap. Pada rekam medis rawat inap terdapat formulir informed consent, yang merupakan persetujuan pasien atau keluarganya sebelum tindakan medis dilakukan. Penjelasan dari dokter tentang tindakan sering kurang jelas, sehingga dapat mengakibatkan keputusan yang tidak tepat dan berpotensi menimbulkan masalah hukum. Kelengkapan lembar informed consent berfungsi melindungi baik pasien maupun tenaga kesehatan dari risiko tuntutan hukum. Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, pengisian formulir informed consent untuk pasien rawat inap belum optimal. Observasi menunjukkan adanya formulir yang belum diisi lengkap. Data dari Januari hingga Oktober 2024 menunjukkan persentase ketidaklengkapan yang signifikan, melanggar peraturan yang mengharuskan kelengkapan 100% untuk informed consent. Ini berdampak pada kualitas rekam medis, akreditasi rumah sakit, dan proses pelayanan kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan dalam pengisian formulir dapat menghambat proses pelayanan dan menjamin kepastian hukum. Saran untuk meningkatkan proses meliputi penggunaan pengisian elektronik untuk menyederhanakan proses dan menambah standar pengisian yang harus dipatuhi. Jika pengisian tidak lengkap, dokumen harus segera dilengkapi dalam batas waktu yang ditentukan agar kualitas layanan tetap terjaga.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Analisis Kuantitatif, Ketidaklengkapan, Informed Consent, Kasus Chirurgi, RS Panti Rapih Yogyakarta | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan) | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Atalya Naomi Benaya | ||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2025 05:06 | ||||||
Last Modified: | 09 Jan 2025 05:07 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/38121 |
Actions (login required)
View Item |