Maulidiyah, Mutiara Nur (2024) Analisis Kesiapan Implementasi Tanda Tangan Elektronik di Unit Rawat Inap RSPAD Gatot Soebroto menggunakan Metode Doctor’s Office Quality-Informations Technology (DOQ-IT). [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (84kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (504kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (179kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, bersama dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, menekankan pentingnya penggunaan tanda tangan elektronik untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam sistem informasi, termasuk di sektor kesehatan. Hal ini diperkuat oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 Pasal 29 ayat (1), yang mengatur bahwa Rekam Medis Elektronik (RME) harus memenuhi aspek kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data. Untuk memastikan keamanan data, RME dapat dilengkapi dengan tanda tangan elektronik. Integrasi tanda tangan elektronik bertujuan untuk meningkatkan administrasi dan pelayanan medis agar lebih modern, efisien, dan dapat dipercaya. Sebagai rumah sakit militer yang terakreditasi paripurna, RSPAD Gatot Soebroto memiliki kewajiban untuk mengadopsi tanda tangan elektronik sesuai dengan regulasi tersebut. Namun, untuk berhasil menerapkan teknologi ini, rumah sakit perlu melakukan analisis kesiapan yang mencakup berbagai aspek organisasi dan teknis yang mendukung implementasi tanda tangan elektronik dengan efektif. Berdasarkan hasil wawancara studi pendahuluan diketahui bahwa belum dilakukan implementasi tanda tangan elektronik di RSPAD Gatot Soebroto di Unit Rawat Inap disebabkan oleh beberapa kendala. Misalnya, keterbatasan alat pendukung, belum adanya pelatihan tentang tanda tangan elektronik, belum adanya SOP serta belum adanya strategi terkait penerapan tanda tangan elektronik. Selain itu, kendala kesiapan penerapan tanda tangan elektronik juga hadir dari aspek tata kelola kepemimpinan dan anggaran. Dengan demikian, untuk menindaklanjuti peraturan yang penerapan tanda tangan elektronik dan mengatasi kendala yang ada, maka RSPAD Gatot Soebroto perlu melakukan analisis kesiapan penerapan tanda tangan elektronik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah DOQ-IT. Metode ini akan menilai dari 4 aspek, yaitu sumber daya manusia, budaya kerja organisasi, tata kelola kepemimpinan, dan infrastruktur TI. Penerapan tanda tangan elektronik tidak akan berjalan optimal apabila terdapat ketidaksiapan pada aspek-aspek tersebut (Hapsari dan Mubarokah, 2023). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesiapan penerapan tanda tangan elektronik menggunakan metode DOQ-IT di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Populasi penelitiannya adalah semua petugas yang terlibat dalam penerapan tanda tangan elektronik, yaitu sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan penerapan tanda tangan elektronik di RSPAD Gatot Soebroto secara keseluruhan berada pada range I (sangat siap) dengan nilai 148,44. Sumber daya manusia berada pada kategori cukup siap dengan skor 3,10 menunjukkan bahwa kesiapan penerapan tanda tangan elektronik dari sub variabel pendidikan, pengetahuan, dan kemampuan telah cukup tetapi perlu ditingkatkan pada sub variabel pelatihan. Budaya kerja organisasi berada pada kategori cukup siap dengan skor 3,07, menunjukkan bahwa adanya keterlibatan staf dalam perencanaan modul tanda tangan elektronik serta adanya adaptasi petugas dari sistem informasi yang dijalankan sebelumnya mendukung kesiapan implementasi tanda tangan elektronik. Namun, belum adanya SOP menjadi salah satu kelemahan dalam kesiapan implementasi tanda tangan elektronik di RSPAD Gatot Soebroto. Tata kelola kepemimpinan berada pada kategori cukup siap dengan skor 3,07, menunjukkan bahwa adanya dukungan manajemen, kebijakan, akuntabilitas, anggaran yang memadai, serta terbentuknya EMR leadership team mendukung kesiapan implementasi tanda tangan elektronik di RSPAD Gatot Soebroto tetapi belum adanya strategi untuk mempercepat implementasi dan pengembangan tanda tangan elektronik menjadi salah satu kelemahan yang perlu diatasi. Infrastruktur TI berada pada kategori sangat siap dengan skor 3,13, menunjukkan bahwa Gatot Soebroto telah memiliki sarana dan prasarana penerapan tanda tangan elektronik yang memadai. Dapat disimpulkan bahwa RSPAD Gatot Soebroto sangat siap dalam implementasi tanda tangan elektronik. Komponen terkuat berada pada infrastruktur TI sedangkan komponen lemah terdapat pada sumber daya manusia, budaya kerja organisasi dan tata kelola kepemimpinan. Oleh karena itu, tiga komponen tersebut perlu ditingkatkan untuk mendukung kesiapan RSPAD Gatot Soebroto dalam penerapan tanda tangan elektronik. Saran yang dapat ditawarkan adalah pengguna tanda tangan elektronik perlu mendapatkan sosialisasi dan pelatihan. Selain itu, RSPAD Gatot Soebroto perlu membuat SOP dan buku pedoman sebagai pendamping penerapan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Rekam Medis Elektronik, Tanda Tangan Elektronik, DOQ-IT | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | MUTIARA NUR MAULIDIYAH | ||||||
Date Deposited: | 09 Jan 2025 05:01 | ||||||
Last Modified: | 09 Jan 2025 05:01 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/38109 |
Actions (login required)
View Item |