Analisis Pelaksanaan Retensi Rekam Medis Kencana di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Wardhani, Amalia Kusuma (2024) Analisis Pelaksanaan Retensi Rekam Medis Kencana di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (188kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (397kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN PKL RSCM-AMALIA KUSUMA WARDHANI-G41232029.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (345kB)

Abstract

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik rawat inap, rawat jalan maupun gawat darurat yang telah diberikan kepada pasien, (Kemenkes RI, 2008). Rekam medis berperan penting sebagai peningkatan mutu pelayanan kesehatan dirumah sakit, tetapi rekam medis pada rak penyimpanan tidak selamanya disimpan, karena adanya pertumbuhan kunjungan pasien baru setiap hari, maka dibutuhkan ruang yang cukup untuk rekam medis baru setiap harinya. Permenkes 24 Tahun 2022 Bab 4 pasal 45 menjelaskan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan rekam medis elektronik sesuai paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023, agar data riwayat pengobatanpasien terintegrasi antara manual dan elektronik maka diperlukan proses alih media rekam medis manual. Alih media dokumen rekam medis adalah proses peralihan dari dokumen rekam medis berbasis kertas menjadi sebuah dokumen digital yang berupa file yang berekstensi (PDF atau JPG). Proses peralihan ini membutuhkan proses scanning menggunakan mesin scanner (Kemenkes, 2023). Alih media rekam medis inaktif menggunakan seluruh dokumen rekam medis yang tidak aktif atau tidak digunakan oleh pasien selama 5 tahun, sejak tanggal kunjungan terakhir. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 19 November 2024 dengan petugas rekam medis RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, diketahui pelaksanaan retensi di rekam medis kencana pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Retensi yang berlangsung saat ini adalah untuk kunjungan terakhir 2014-2018 total rekam medis yang sudah memenuhi kriteria retensi adalah 73.587 rekam medis tetapi rekam medis yang telah dilakukan retensi hingga proses alih media pada saat ini adalah 47.883 rekam medis. Faktor yang memungkinkan belum maksimalnya proses retensi yaitu keterbatasan sumber daya manusia. Faktor lain yang memungkinkan menjadi penyebab belum maksimalnya pelaksanaan retensi adalah tempat penyimpanan rekam medis inaktif masih belum dibedakan diruangan terpisah dengan rekam medis yang masih aktif. Faktor lain yang memungkinkan menjadi penyebab belum maksimalnya pelaksanaan retensi adalah ketidaksesuaian proses retensi dengan SOP yang ada. Hasil penelitian yang telah dilakukan dari 5 unsur yang dilakukan analisis menggunakan metode 5M dapat dijabarkan sebagai berikut. Pada unsur man faktor penyebab belum maksimalnya pelaksanaan retensi rekam medis kencana di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah tidak meratanya pembagian SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) dalam melakukan perkerjaan hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan ABK-Kes yang menyatakan bahwa dari 7 petugas rekam medis yang ada cukup 4 petugas untuk melakukan kegiatan assembling, alih media rawat inap, alih media rawat jalan/IGD, koding rawat jalan, membuat sensus harian, dan menyiapkan rekam medis perjanjian sehingga 3 petugas rekam medis dapat dialihkan untuk melaksanakan kegiatan retensi. Pada unsur method terdapat ketidaksesuaian antara pelaksanaan retensi dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan regulasi yang menjadi acuan penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur). Pada unsur material belum tersedianya rak rekam medis untuk menyimapan rekam medis inaktif mengakibatkan rak rekam medis aktif menjadi penuh dan petugas kesulitan dalam melakukan pencarian dan penjajaran rekam medis selain itu belum tersedianya ruang rekam medis inaktif sehingga ruang rekam medis aktif dan inaktif masih berada dalam satu ruangan yang sama yang mengakibatkan petugas kesulitan untuk mencari rekam medis yang maish diguankan. Pada unsur machine alat seperti scanner dan komputer yang tersedi adi ruang rekam medis kencana penggunaannya tidak dikhususkan untuk retensi retensi bisa dilaksanakan apabila petugas telah selesai melakukan tugas pokok sehingga hal tersebut menjadi faktor penyebab belum maksimalnya pelaksanaan retensi rekam medis kencana.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDRachmawati, ErvinaNIDN0630058902
Uncontrolled Keywords: Retensi, Man, Money, Method, Material, Machine
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Amalia Kusuma Wardhani
Date Deposited: 08 Jan 2025 01:55
Last Modified: 08 Jan 2025 01:55
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/37937

Actions (login required)

View Item View Item