Implementasi Troubleshooting Action Dan Sequence System Pada Burner Di Plant ZK PT.Petrokimia Gresik

Verdian Ximenes, Sebastian (2024) Implementasi Troubleshooting Action Dan Sequence System Pada Burner Di Plant ZK PT.Petrokimia Gresik. [Experiment] (Unpublished)

	Text (RINGKASAN) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (402kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (993kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (158kB)
	Text (LAPORAN LENGKAP) LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan umum dari PKL ini adalah untuk memberikan pengalaman langsung dalam dunia kerja, melatih mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah dipelajari, meningkatkan kedisiplinan dan kreativitas. Adapun tujuan khusus dari PKL ini adalah memahami secara mendalam proses produksi pupuk ZK, cara kerja burner, dan penanganan masalah (troubleshooting) pada burner di Plant ZK. PKL dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus sampai dengan 20 November 2024 di satu lokasi yang dilaksanakan di PT. Petrokimia Gresik di Plant ZK I bagian divisi instrumentasi maintenance yang berlokasi di Jl. Gubernur Suryo No. 194, RT. 03 RW. 04, Pojok, Tlogopojok, Gresik, Jawa Timur. Sektor pertanian merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Dengan sebagian besar penduduk yang tinggal di pedesaan, pertanian tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan sosial masyarakat. Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan hasil pertaniannya dengan berbagai inovasi yang diterapkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, baik dalam proses penanaman, pengolahan, hingga distribusi hasil pertanian. Burner merupakan komponen penting dalam industri yang berfungsi untuk membakar bahan bakar dan menghasilkan panas. Jenis burner beragam, mulai dari premixed, diffusion-mixed, partially premixed, hingga staged burner. Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan keunggulan yang berbeda. Dalam proses produksi, burner digunakan untuk menghasilkan uap panas yang dibutuhkan dalam berbagai proses, seperti pengeringan. Instrumentasi pada burner meliputi berbagai komponen seperti ignition transformer, busi, flame detector, modulating actuator, dan lainnya. Komponen-komponen ini bekerja secara sinergis untuk memastikan proses pembakaran berjalan dengan optimal. Proses kerja burner melibatkan beberapa tahap, yaitu purging, pre-ignition, dan firing. Setiap tahap memiliki tujuan dan prosedur yang spesifik. Selain itu, terdapat sistem keamanan (safety shutdown) yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kegagalan sistem. Dalam operasi burner, seringkali terjadi masalah seperti burner tidak dapat di-start, gagal pre-ignition, gagal purging, setpoint tidak tercapai, dan api gagal menyala. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, diperlukan prosedur troubleshooting yang sistematis. Dengan melakukan troubleshooting yang tepat, kinerja burner dapat dijaga dan proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Dapat disimpulkan bahwa secara umum burner merupakan komponen vital dalam berbagai industri yang membutuhkan proses pembakaran untuk menghasilkan panas. Alat ini bekerja dengan cara mencampurkan bahan bakar dan oksidator secara presisi untuk menghasilkan api yang terkendali. Berbagai instrumen terpasang pada burner untuk memastikan proses pembakaran berjalan optimal, aman, dan efisien. Pengoperasian burner melibatkan beberapa tahapan yang dimulai dari persiapan hingga pembakaran utama. Setiap tahap memiliki peranan krusial dalam keberhasilan proses. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang prinsip kerja, komponen, dan troubleshooting burner sangat penting bagi teknisi dan operator untuk menjaga kelancaran proses produksi.

Actions (login required)

View Item