Analisis Risiko Kerja Petugas Rekam Medis di Ruang Filling RSUP Prof Dr I.G.N.G Denpasar

Brilliany, Anindya Shafira (2023) Analisis Risiko Kerja Petugas Rekam Medis di Ruang Filling RSUP Prof Dr I.G.N.G Denpasar. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (77kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (160kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Magang.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (71kB)

Abstract

Keberhasilan sebuah organisasi pelayanan kesehatan unit penyelenggara kesehatan salah satunya adanya pengelolaan catatan medis (Zahroh dkk., 2020). Catatan medis pasien disimpan dalam suatu berkas yang dinamakan rekam medis. Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Kemenkes, 2022). Penyimpanan rekam medis merupakan kegiatan untuk melindungi rekam medis dari kerusakan fisik dan isi dari rekam medis (Zahroh dkk., 2020). Proses penyimpanan rekam medis mempunyai risiko yang dapat mengancam keselamatan dah kesehatan kerja petugas yang sedang melakukan pekerjaannya. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Crystal, dkk pada tahun 2020 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung disebutkan bahwa hasil identifikasi risiko petugas filing rawat inap adalah terkena staples, tertimpa rak atau berkas, tergelincir ketika mengambil berkas yang berada di atas rak, merasakan pegal atau nyeri, terkena debu yang dapat mengganggu pernafasan, terjadi misfile, dan penumpukan berkas sehingga terdapat 7 risiko dengan 4 risiko cidera tinggi dan 3 risiko cidera sedang (moderat) (Crystal dkk., 2020). Peneliti melakukan wawancara dengan 5 petugas filing mengenai risiko kerja yang dialami dalam kurun waktu satu tahun terakhir, didapatkan beberapa permasalahan yang dialami petugas dikelompokkan berdasarkan kategori bahaya yang ada di ruang filling sebagai Bahaya Mekanik, tertimpa rekam medis, tersayat ujung rekam medis, terjepit roll O’pack, tergelincir saat menaiki rak penyimpanan, Bahaya Biologi terpapar debu rekam medis, Bahaya Ergonomi, tangan terkilir saat mengambil atau mengembalikan rekam medis yang terlalu tebal dengan satu tangan. Berdasarkan hasil analisis risiko kerja yang telah dilakukan menggunakan risk matrix didapatkan bahwa risiko dengan kategori High pada petugas rekam medis di ruang filing sebanyak 1 (16,67%) risiko, yaitu 1) Tangan petugas terluka/sobek karena tersayat ujung rekam medis. Risiko dengan kategori Moderate pada petugas rekam medis di ruang filling sebanyak 4 (66,67%) risiko, yaitu 1) Nyeri punggung,pinggang dan tangan pada saat mengambil atau mengembalikan rekam medis dan tangan petugas terkilir pada saat mengambil atau mengembalikan rekam medis. 2) Petugas mengalami gatal-gatal, bersin dan batuk karena terpapar debu rekam medis 3) Badan dan tangan petugas terjepit roll O’pack. 4) Petugas mengalami pusing karena rekam medis yang tebal tertimpa kepala. Risiko dengan kategori Low sebanyak 1 (16.67%) risiko, yaitu 1) Petugas mengalami nyeri tangan karena jatuh saat menaiki rak rekam medis pada saat mengambil atau mengembalikan rekam medis. Saran yang diberikan oleh peneliti terkait analisis risiko kerja petugas rekam medis di ruang filling : 1) Petugas menggunakan tangga bantu yang kokoh atau kuat dan aman ketika proses pengambilan rekam medis yang letaknya berada diatas/tinggi. 2) Memberikan pelatihan yang memadai kepada petugas tentang cara mengambil rekam medis dari ketinggian yang aman dan penggunaan peralatan penyimpanan yang tepat. 3) Menyediakan alat penyedot debu dan membersihkan debu pada rak penyimpanan secara rutin 4) Mencuci tangan setelah melakukan pekerjaannya menggunakan air mengalir dan sabun atau handsanitizer. 5) Menata rekam medis dengan rapi di rak penyimpanan. Apabila sub rak (section) penyimpanan sudah penuh dan rekam medis yang tebal tidak cukup untuk dimasukkan, maka rekam medis bisa diletakkan pada rak yang masih kosong secara urut dan system penomoran disesuaikan. 6) Menyediakan kotak P3K. 7) Menggunakan alat pelindung tangan atau jari yaitu finger coat atau sarung tangan. 8) Menggunakan tangga dalam proses pengambilan atau pengembalian rekam medis. 9) Petugas yang sama sama berada di ruang filing harus lebih berhati-hati jika ingin membuka atau menutup roll O’pack.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRahagiyanto, AnggaNIDN0310059201
Uncontrolled Keywords: Risiko, Kerja Petugas Rekam Medis
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 352 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Kesehatan Kerja; Hiperkes)
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Anindya Shafira Brilliany
Date Deposited: 06 Sep 2024 01:30
Last Modified: 06 Sep 2024 01:31
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/37114

Actions (login required)

View Item View Item