Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam Medis Di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur

Nasution, Nurlia Susanti (2023) Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam Medis Di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (5MB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (5MB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (5MB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penyelenggaraan rekam medis menjadi suatu hal penting yang perlu dilakukan oleh pihak rumah sakit dikarenakan rekam medis merupakan bukti yang memuat dan merekam segala informasi mengenai pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien. Sistem penomoran rekam medis merupakan tata cara penggunaan nomor yang diberikan kepada pasien ketika datang berobat dan rekam medis pasien akan selalu memiliki nomor yang berbeda antara satu pasien dengan pasien lainnya. Sistem penomoran berperan penting dalam penyelenggaraan rekam medis untuk menghindari terjadinya duplikasi rekam medis. Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur sistem penomoran yang diterapkan menggunakan Unit Numbering System. Meskipun sistem penomoran ini memiliki kelebihan dapat meminimalisir terjadinya duplikasi nomor rekam medis karena nomor rekam medis diberikan kepada setiap pasien hanya pada saat pertama kali datang berkunjung ke rumah sakit dan berlaku untuk selamanya, namun masih ditemukan terdapat duplikasi penggunaan nomor rekam medis. Pada RSUD Haji Provinsi Jawa Timur ditemukan sebanyak 30 pasien memiliki lebih dari satu nomor rekam medis. Adanya duplikasi nomor rekam medis mengakibatkan rekam medis pasien menjadi terpisah sehingga data riwayat kesehatan dan pengobatan pasien tidak dapat berkesinambungan. Kejadian duplikasi nomor rekam medis merupakan salah satu kinerja petugas pendaftaran. Bagian Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) bertanggung jawab atas sistem penomoran yang terpadu untuk menilai bahwa pasien tidak menerima 2 kali nomor rekam medis agar tidak terjadi duplikasi nomor rekam medis pasien. Sehingga, duplikasi nomor rekam medis dapat disebut juga dengan kinerja petugas pendaftaran. Kinerja individu dapat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor kompetensi individu (kemampuan, keterampilan, motivasi, etos kerja), faktor dukungan organisasi (pengorganisasian dan peralatan kerja), dan faktor dukungan manajemen (kepemimpinan dan koordinasi). Hasil penelitian menunjukkan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis yaitu berdasarkan faktor individu pada variabel etos kerja; sikap petugas yang terburu-buru saat mendaftarkan pasien dan juga kurang teliti saat menginputkan data pasien. Faktor organisasi yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis yaitu pada variabel pengorganisasian; tidak rutinnya sosialisasi SOP membuat petugas tidak terlalu memperhatikan isi yang termuat di dalam SOP Penomoran. Selain itu pada variabel peralatan kerja sub variabel sistem komputerisasi karena belum terdapatnya fitur pengahapusan nomor rekam medis pasien yang tidak digunakan. Faktor dukungan manajemen yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis yaitu pada variabel kepemimpinan; kepala instalasi rekam medis belum melaksanakan evaluasi terkait kejadian duplikasi nomor rekam medis. Selain itu pada variabel koordinasi karena belum dilaksanakannya kerjasama antar tim untuk mendiskusikan terkait permasalahan duplikasi nomor rekam medis pasien. Berdasarkan hasil analisis faktor penyebab terjadinya duplikasi nomor rekam medis di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur perlu dilakukannya tindakan untuk mengatasi hal tersebut. Petugas pendaftaran harus teliti dan mengecek kembali data pasien yang telah diinputkan supaya tidak terjadi duplikasi nomor rekam medis. Selain itu perlu dilakukannya sosialisasi SOP secara rutin agar petugas memperhatikan isi yang termuat di dalam SOP Penomoran dan mengimplementasikannya. Kemudian perlu adanya penambahan fitur hapus nomor rekam medis yang tidak digunakan kembali sehingga setiap pasien hanya memiliki satu nomor rekam medis pasien dan data riwayat pemeriksaan pasien tidak terpisah-pisah. Selanjutnya perlu adanya evaluasi terkait secara rutin agar kepala instalasi rekam medis dapat mengetahui secara periodik mengenai permasalahan duplikasi nomor rekam medis tersebut dan dapat teratasi dengan baik. Selain itu perlu juga dilaksanakannya kerjasama antar tim untuk merumuskan tindakan yang harus dilakukan agar tidak terjadi kembali duplikasi nomor rekam medis pasien.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSanti, Maya WekaNIDN0015059202
Uncontrolled Keywords: Duplikasi, Rekam Medis
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 370 - Ilmu Keperawatan dan Kebidanan > 373 - Administrasi Rumah Sakit
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan)
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Nurlia Susanti Nasution
Date Deposited: 07 Aug 2024 02:22
Last Modified: 07 Aug 2024 02:22
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/36255

Actions (login required)

View Item View Item