Hidayati, Laili Nur (2024) Karakter Agronomi Aneka Genotipe Tanaman Kedelai pada Dataran Menengah di Balai Pegujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (144kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (205kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (195kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Praktik Kerja Lapang (PKL) termasuk dalam program kegiatan akademik yang diwajibkan kepada mahasiswa/mahasiswi Politeknik Negeri Jember untuk melaksanakan. Tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan khusunya di dunia kerja yang relevan dengan bidang keahlian. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama di perkuliahan untuk diterapkan sesuai dengan industri maupun instansi PKL. Balai Pegujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang (BSIP Aneka Kacang) dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dikarenakan terdapat kesesuaian antara instansi dengan bidang yang ditekuni mahasiswa. Balai Pegujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang (BSIP Aneka Kacang) memberikan pelayanan dalam menyelenggarakan pelatihan bagi mahasiswa pada bidang pertanian tanaman pangan. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum yaitu mehasiswa dapat menambah wawasan terhadap aspek di lokasi kegiatan magang kerja industri di luar kegiatan perkuliahan sesuai yang telah diajarkan program studi, mengembangkan ilmu pengetahuan dan melatih keterampilan sesuai yang telah di dapat selama perkuliahan, dan melatih sikap mental sebelum terjun ke dunia kerja. Adapun tujuan khusus yang diambil yaitu mengkaji karakter agronomi aneka genotipe tanaman kedelai pada dataran medium 570 Mdpl, menganalisis pengaruh ketinggian tempat terhadap penunjang produktivitas kedelai, dan mengetahui genotipe kedelai yang lebih unggul. Kegiatan Praktik Kerja Lapang dilaksanakan di Balai Pegujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang (BSIP Aneka Kacang) yang beralamat di Kendalpayak Km 8, PO BOX 66 Malang 65101, Indonesia. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2024 sampai dengan 30 Juni 2024. Metode yang digunakan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) meliputi praktik lapang, demonstrasi, studi pustaka, dokumentasi, dan penulisan laporan harian. Kedelai merupakan tanaman pangan utama ketiga setelah padi dan jagung. Tanaman kedelai merupakan tanaman pangan penting sebagai sumber protein nabati. Kedelai menjadi salah stau jenis tanaman pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kandungan gizi yang tinggi dan banyaknya produk olahan kedelai menjadikan tanaman kedelai banyak diminati oleh Masyarakat. Selain itu, masyarakat memanfaatkan kedelai untuk dikonsumsi dengan mengolahnya menjadi pangan seperti tempe, tahu, susu, kecap dan lainnya (Nurrahman, 2015). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata konsumsi tahu dan tempe mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini mengakibatkan ketimpangan antara produksi dengan permintaan masyarakat (Data Indonesia, 2022). Produktivitas kedelai dipengaruhi oleh faktor kondisi lingkungan pada saat budidaya kedelai, kondisi lingkungan terjadi pada ketinggian tempat yang berpengaruh terhadap suhu, sinar matahari, dan kelembapan udara yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai. Hal tersebut dilakukan pengamatan pada ketinggian tempat dataran menengah 570 Mdpl di BSIP Jawa Timur terhadap tinggi tanaman, jumlah trifoliat, indeks klorofil daun, dan umur berbunga tanaman kedelai dengan rentan waktu pengamatan 5 MST, 6 MST, dan 7 MST. Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketinggian tempat pada dataran menengah memberikan pengaruh pada karakter agronomi tanaman kedelai aneka genotipe pada tinggi tanaman kedelai memberikan pengaruh nyata pada pengamatan 5 MST, 6 MST, dan 7 MST. Pengamatan trifoliat juga memberikan pengaruh nyata pada pengamatan 5 MST, pengamatan indeks klorofil berpengaruh nyata pada keseluruhan pengamatan baik 5 MST, 6 MST dan 7 MST dan pengamatan umur berbunga menunjukkan hasil bahwa pada genotipe Dega 1, Derap 1, dan Dering 1 memiliki umur berbunga yang lebih singkat yaitu pada 5 MST dibandingkan dengan genotipe lain. Dengan hasil tinggi tanaman yang maksimal, jumlah trifoliat yang banyak, dan indeks klorofil yang tinggi akan mempengaruhi metabolisme tanaman yang akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sehingga dapat menunjang produktivitas kedelai. Genotipe yang unggul dalam tinggi tanaman adalah Anjasmoro dengan rerata tinggi tanaman 33.22 (5 MST), 57.33 (6 MST), dan 72.33 (7 MST). Genotipe yang unggul dalam jumlah trifoliat adalah MLGG 0818 dengan rerata jumlah trifoliat 6.67 (5 MST). Genotipe yang unggul dalam indeks klorofil adalah MLGG 1041 (5 MST) dengan rerata 35.67, Derap 1 (6 MST) dengan rerata 34.38, dan Derap 1 (7 MST) dengan rerata 43.17.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Karakter agronomi, Genotipe, Tanaman Kedelai, Dataran menengah | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 156 - Pemuliaan Tanaman |
||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Tanaman Pangan > Publikasi | ||||||
Depositing User: | Laili Nur Hidayati | ||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2024 02:47 | ||||||
Last Modified: | 26 Jul 2024 02:48 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/35012 |
Actions (login required)
View Item |