Pengaruh Perbedaan Umur Kambing Saanen Terhadap Produktvitas Semen Segar Di Balai Inseminasi Buatan Lembang Bandung Jawa Barat

Wardana, Faldin Wira (2024) Pengaruh Perbedaan Umur Kambing Saanen Terhadap Produktvitas Semen Segar Di Balai Inseminasi Buatan Lembang Bandung Jawa Barat. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (RINGKASAN) RINGKASAN TA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (111kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN TA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (9kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA TA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (237kB)
	Text (LAPORAN LENGKAP) Laporan Akhir Faldin Wira Wardana.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kambing Saanen merupakan salah satu kambing perah yang dapat memproduksi susu cukup tinggi, namun kambing ini masih sangat sedikit dikembang biakan sebagai penghasil susu. Melihat potensi kambing Saanen dapat berproduksi susu dengan baik di daerah tropis, hal ini sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia yang mempunyai iklim tropis. Kambing Saanen dapat digunakan sebagai bibit unggul yang berguna dalam peningkatan mutu genetik kambing lokal dalam upaya meningkatkan produksi susu kambing perah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui produktivitas semen segar yang dihasilkan kambing Saanen pada umur yang berbeda di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan yaitu kambing Saanen umur 21 bulan, 30 bulan, dan 87 bulan serta 6 kali ulangan yaitu berupa 6 kali penampugan semen kambing Saanen. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari catatan kualitas semen segar kambing Saanen, meliputi umur, volume semen, warna semen, konsistensi semen, pH semen, konsentrasi semen, dan motilitas individu semen dari 3 pejantan kambing Saanen pada umur berbeda. Hasil dan pembahasan volume semen segar kambing Saanen umur 21 bulan, 30 bulan, dan 87 bulan mendapatkan rata – rata 1,50 ± 0,27ml, 2,00 ± 0,27 ml, dan 2,50 ± 0,41 ml. Warna semen pada umur 21 bulan, 30 bulan, dan 87 bulan didominasi dengan warna cream dan susu. Konsistensi semen kambing Saanen umur 21 bulan, 30 bulan, dan 87 bulan didominasi dengan kental dan sedang. pH semen kambing Saanen umur 21 bulan, 30 bulan, dan 87 bulan rata – rata 6 – 6,6. Konsentrasi semen kambing Saanen umur 21 bulan, 30 bulan, dan 87 bulan yaitu 2025,00 ± 180,85, 2103,33 ± 108,93, dan 1916,66 ± 169,31. Motilitas semen kambing Saanen umur 21 bulan, 30 bulan, dan 87 bulan yaitu 77,50 ± 2,73, 73,33 ± 2,58, dan 70,83 ± 2,04. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu kambing Saanen umur 21 bulan dan 30 bulan mempunyai produktivitas semen segar yang lebih baik sedangkan pada kambing Saanen umur 87 bulan mempunyai produktivitas semen segar yang semakin menurun. Saran yang dapat diberikan yaitu setiap pejantan kambing Saanen perlu dilakukan evaluasi bertahap terkait performan produksi semennya.

Actions (login required)

View Item