Tatalaksana Inseminasi Buatan Di UD. Saputra Jaya

Muzaqih, Muhammad Alan (2023) Tatalaksana Inseminasi Buatan Di UD. Saputra Jaya. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (183kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (297kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (296kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tatalaksana Inseminasi Buatan di UD Saputra Jaya, Muhammad Alan Muzaqih NIM C31201926, Tahun 2023, Peternakan, Politeknik Negeri Jember, Dr. Niswatin Hasanah S.Pt. MP. (Dosen Pembimbing) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, populasi sapi perah di Indonesia sebanyak 592.897 ekor pada tahun 2022. Perkembangan hewan ternak khususnya sapi potong maupun sapi perah di dukung dari perkawinan antara sapi jantan dan sapi betina, ada dua cara perkawinan pada sapi yaitu perkawinan secara alami dan perkawina secara buatan. Perkawinan secara buatan perlu adanya bantuan dari inseminator, Dari definisi ini inseminator berperan sangat besar dalam keberhasilan pelaksanaan IB. Keahlian dan keterampilan inseminator dalam akurasi pengenalan birahi, sanitasi alat, penanganan (handling) semen beku, pencairan kembali (thawing) yang benar, serta kemampuan melakukan IB akan menentukan keberhasilan. Indikator untuk melihat persentase atau angka tingkat kebuntingan (conception rate, CR) ketika melakukan IB dalam kurun waktu dan pada jumlah ternak tertentu, Calving Interval (CI) atau jarak beranak adalah jumlah hari/bulan antara kelahiran pertama dengan kelahiran berikutnya, Service per Conception (S/C) merupakan jumlah layanan Inseminasi Buatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu kebuntingan pada ternak. Metode pelaksanaan magang yaitu mengikuti seluruh kegiatan di UD. Saputra Jaya dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Pengamatan langsung di lapangan guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam kegiatan magang. Data yang diperlukan seperti pembelajaran deteksi birahi, persiapan IB sampai pemasukan gun ke dalam servik/ organ reeproduksi sapi betina. Melakukan diskusi dengan Manajer, Pembimbing Lapang, dan Karyawan. Mencatat semua materi atau informasi yang disampaikan oleh narasumber dan dipelajari. Metode untuk pengambilan gambar seluruh kegiatan yang dilakukan ketika pengambilan data. Digunakan untuk melihat kegiatan yang dilakukan selama rangkaian kegiatan praktik berlangsung. Menghimpun sejumlah informasi yang berhubungan dengan penggemukan domba dari sumber media tertulis baik cetak maupun elektronik dengan tujuan sebagai penunjang untuk mengetahui serta membandingkan standarisasi peternakan dalam segi teori dan praktik lapang. Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah teknik memasukkan semen yang telah diproses terlebih dahulu dari ternak jantan ke dalam saluran reproduksi betina dengan menggunakan alat khusus seperti 'insemination gun'. Keberhasilan IB sangat tergantung pada keterampilan inseminator dalam mengenali birahi, menjaga kebersihan alat, menangani semen beku, dan melakukan proses pencairan semen dengan benar. Inseminator memainkan peran kunci dalam memastikan keberhasilan teknik ini.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorHasanah, NiswatinNIDN0007099031
Uncontrolled Keywords: Sapi Perah, Inseminasi Buatan, Tata Lakssana Inseminasi Buatan
Subjects: 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 216 - Produksi Ternak
Divisions: Jurusan Peternakan > Prodi D3 Produksi Ternak > PKL
Depositing User: Muhammad Alan Muzaqih
Date Deposited: 04 Apr 2024 08:15
Last Modified: 04 Apr 2024 08:16
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/31502

Actions (login required)

View Item View Item