Pengolahan Lahan Maksimum Tillage Untuk Tanaman Padi Varietas IR 64 Di Kebun Benih Arjasa

Rahayu Ohee, Dwi Sanjaya (2023) Pengolahan Lahan Maksimum Tillage Untuk Tanaman Padi Varietas IR 64 Di Kebun Benih Arjasa. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (RINGKASAN)
RINGKASAN (2).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (14kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 (2).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (30kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAPUS (2).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (17kB)
[img] Text (LAPORAN LENGKAP)
LAPORAN LENGKAP (2) (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kebun Benih Arjasa adalah perusahaan di sektor produksi benih tanaman padi di bawah kepemilikan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Mereka memiliki pusat di Mojokerto dan merupakan bagian dari Unit Teknis Pengembangan Benih Padi dan Palawija di Jawa Timur. Tugas utama mereka adalah mengelola pengembangan, pengadaan, distribusi, dan pemasaran benih palawija untuk pasar lokal dan nasional. Kebun Benih Arjasa memiliki luas total tanah 5,3 Ha, dengan 4,8 Ha untuk budidaya tanaman padi dan 0,49 Ha digunakan untuk bangunan dan fasilitas seperti kantor, gudang pengemasan, gudang penyimpanan benih, dan penyimpanan peralatan pertanian. Selain produksi benih padi, mereka juga mengembangkan benih jagung sesuai dengan kondisi alam dan situasi. Persiapan lahan merupakan bagian penting dari teknik pengelolahan tanah untuk mencapai produktivitas yang optimal. Persiapan yang baik dapat memberikan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman, kegiatan persiapan lahan meliputi pembajakan dan pengairan lahan. Pembajakan lahan dilakukan 2 minggu sebelum proses penanaman dan dilakukan sebanyak 2 kali. Pembajakan pertama dilakukan di minggu pertama dengan membalik tanah yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah. Pembajakan kedua dilakukan di minggu kedua dengan cara mengairi lahan terlebih dahulu setelah itu meratakan dan menghaluskan tanah (garu). Pengolahan lahan maksimum mengakibatkan permukaan tanah menjadi bersih, rata dan bongkahan tanah menjadi halus. Hal tersebut dapat mengakibatkan rusaknya struktur tanah karena tanah mengalami kejenuhan, v biologi tanah yang tidak berkembang serta meningkatkan biaya produksi. Demikian penjelasan terkait teknik olah tanah pertanian yang biasa digunakan oleh petani. Harapannya setelah ini, Anda dapat dengan bijak menentukan jenis olah tanah pertanian seperti apa yang tepat untuk diterapkan di lahan.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSoelaksmini, Liliek DwiNIDN0001036102
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 151 - Ilmu Tanah
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Tanaman Pangan > PKL
Depositing User: Dwi Sanjaya Rahayu Ohee
Date Deposited: 28 Mar 2024 05:44
Last Modified: 28 Mar 2024 05:45
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/31103

Actions (login required)

View Item View Item