Analisis Usaha Budidaya Bawang Merah dengan Menggunakan Mulsa: Studi Kasus Desa Sidokare Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk KABUPATEN NGANJUK

Valentino, Rico (2024) Analisis Usaha Budidaya Bawang Merah dengan Menggunakan Mulsa: Studi Kasus Desa Sidokare Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk KABUPATEN NGANJUK. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Ringkasan) 1. D31212103 Rico Valentino - Ringkasan.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (74kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) 2. D31212103 Rico Valentino - Bab 1.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (44kB)
	Text (Daftar Pustaka) 4. D31212103 Rico Valentino - Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (154kB)
	Text (Laporan Lengkap) 3. D31212103 Rico Valentino - full text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan pendapatan perekonomian yang ada Indonesia. Ternyata sektor pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sektor pertanian dari beberapa jenis yang dihasilkan memiliki potensi besar dalam penunjang peningkatan pendapatan masyarakat petani di Indonesia. penduduk Indonesia, penggunaan bawang merah sebagai bumbu dapur sampai dengan digunakan sebagai obat herbal. Produksi bawang merah terbesar di Indonesia terdapat di provinsi Jawa Tengah dengan produksi sebesar 556.510,00 ton, sedangkan penghasil bawang merah terbesar kedua dan ketiga adalah provinsi Jawa Timur dan Sumatera Barat. Secara umum, penggunaan teknik budidaya bawang merah saat ini yang menggunakan bahan kimia dalam jumlah besar dalam jangka waktu yang lama menyebabkan terbentuknya residu bahan kimia, penurunan kualitas nutrisi tanah, dan terbentuknya hama yang resisten. Budidaya yang tepat dan inovatif tidak hanya menggunakan bahan kimia, tetapi juga menambah mulsa dan mengatur jarak tanam. Salah satu desa yang ikut serta dalam suplay bawang merah di Kecamatan Rejoso adalah desa Sidokare Usaha tani bawang merah di desa Sidokare Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk sudah sejak lama. Mayoritas petani bawang merah menggunakan varitas bibit tahiland asli Nganjuk yang lebih tahan dari hama untuk di budidayakan. Kurangnya perhitungan analisis usaha budidaya bawang merah oleh petani. Petani umumnya hanya mengetahui bahwa menanam bawang merah dapat mendatangkan keuntungan yang tinggi dibandingkan denganproduk lainya. Tugas akhir ini dilaksankan 4 bulan dari mulai bulan September hingga bulan desember di Desa Sidokare Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk. dengan pengumpulan data sekunder dan data primer, analisis yang digunakan adalah Analisis BEP (Break Event Point), Analisis R/C Ratio (Benefit Cost Ratio), ROI (Return On Investment) Penyusutan. Pemasaran yang digunakan pada penjualan bawang merah menggunakan strategi 4P product, price, place, promotion. Analisa usaha budidaya bawang merah dengan mengguunakan mulsa pada luas lahan 162 m^2 ini didapatkan BEP (produk) sebanyak 79 kg dari jumlah produksi sebanyak 220 Kg, BEP harga sebesar Rp 13.440 per kg sedangkan harga jual yaitu Rp 18.000 per kg, R/C ratio sebesar 1.34 dan ROI sebesar 68,47%. Oleh karena itu usaha ini layak untuk dijalankan.

Actions (login required)

View Item