Analisis Usaha Benih Umbi Tradisional Bawang Merah Menggunakan Monosodium Glutamat (MSG): Studi Kasus Desa Kedungdowo Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk

Evita Putri, Wijayanti (2023) Analisis Usaha Benih Umbi Tradisional Bawang Merah Menggunakan Monosodium Glutamat (MSG): Studi Kasus Desa Kedungdowo Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Ringkasan) 1. D31212121 Evita Putri w - Ringkasan_removed.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (125kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) 2. D31212121 Evita Putri W - BAB 1_removed.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (130kB)
	Text (Laporan Lengkap) 3. D31212121 Evita Putri W - Full Text_removed.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) 4. D31212121 Evita Putri W - Daftar Pustaka_removed (1).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (127kB)

Abstract

Bawang merah merupakan tanaman semusim yang memiliki banyak manfaat. Kegunaan bawang merah menjadi komoditas unggulan bagi petani, oleh karena itu tanaman bawang merah sudah sering dijumpai. Nganjuk merupakan pusat penghasil bawang merah di Jawa Timur. Data yang dikeluarkan badan statistik luasan lahan di kabupaten nganjuk adalah seluas 13.861 ha di tahun 2019, 14.505 ha di tahun 2020, dan luas lahan 16.780 ha pada tahun 2021. Rata – rata produktivitas bawang merah mencapai 8,81 ton/ha. Fluktuatifnya harga bawang merah menyebabkan pendapatan petani menjadi tidak menentu. Oleh karena itu sebagian petani membuat hasil panen bawang merah menjadi benih bawang merah untuk menambah sedikit nilai jual. Kandungan dalam racikan pembuatan benih sangat berpengaruh untuk membantu percepatan tumbuh benih bawang merah. Pemilihan racikan untuk proses pembuatan benih bawang merah perlu diperhatikan dengan tujuan membantu mempercepat serta lebih efisien dan juga dampak terdapat pada lingkungan dan kesehatan lebih sedikit. Kandungan benih bawang merah menggunakan monosodium glutamat karena memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi bagi pertumbuhan tanaman dan tidak terlalu menimbulkan bau yang begitu menyengat untuk bawang merah. Efektifitas penyimpanan pada benih juga harus diperhatikan. Jangka waktu penyimpanan pada benih yang baik mencapai 3 – 4 bulan. Memastikan benih agar tetap kering dan tidak lembab agar benih tidak cepat membusuk. analisis usaha yang digunakan diantaranya yaitu menggunakan BEP (Break Event Point) BEP terdiri dari BEP (Produksi) dan BEP (Harga), R/C Ratio, ROI, Penyusutan, sehingga dapat dilihat bahwa usaha ini layak atau tidak untuk dijalankan. Tugas akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Desa Kedungdowo Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk. Produk benih memiliki merek dagang yaitu “Benih Bamer Super” memiliki strategi pemasaran (4P) yaitu product, price, place, promotion. Pada product memiliki label, logo dan kemasan. price yang ditentukan dengan jumlah harga pasar saat itu. Place yang bertempat di Desa Kedungdowo, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk. Promotion yang nanti akan dipasarkan melalui grup jual beli benih yang ada di sosial media facebook, maupun ke konsumen secara langsung kepada petani bawang merah. Hasil produksi benih umbi bawang merah dengan menggunakan monosodium glutamat dalam satu kali proses produksi memperoleh 10 kemasan dengan berat per kemasan 10 kg, dan satu karung terdapat 5 kg. Harga jual mencapai Rp 16.000 per kg, jadi diperoleh Rp 160.000 per kemasan karung. Hasil perhitungan analisis usaha menghasilkan BEP (Produksi) sebesar 9 kemasan dari total produksi sebanyak 10 kemasan dan BEP (Harga) Rp 12,346 per kg, R/C Ratio sebesar 1,30 dan ROI sebesar 45,47%. Berdasarkan ketiga perhitungan analisis tersebut maka produk benih umbi bawang merah dengan menggunakan monosodium glutamat menguntungkan dan layak untuk diusahakan.

Actions (login required)

View Item