ANALISIS KEBUTUHAN PETUGAS ASSEMBLING MENGGUNAKAN METODE ABK-KES DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2023

Prasetyo, Virgiawan Widya (2023) ANALISIS KEBUTUHAN PETUGAS ASSEMBLING MENGGUNAKAN METODE ABK-KES DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2023. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Isi.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (182kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (229kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (213kB)

Abstract

Menurut WHO (World Health Organization), Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Berdasarkan Undang-Undang No 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan, Rumah Sakit adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan perseorangan secara paripurna melalui Pelayanan Kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/ atau paliatif dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan Gawat Darurat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis, Tenaga rekam medis adalah tenaga yang menangani berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien, yang dimulai dari pembuatan rekam medis pasien, assembling, coding, indexing, dan penyimpanan, serta kemudian pembuatan laporan rekam medis rumah sakit. Assembling adalah pengumpulan suatu berkas catatan mengenai identitas pasien, pengobatan, hasil pemeriksaan serta tindakan dan pelayanan lainnya yang sudah diberikan kepada pasien tersebut (Kemenkes, 2008). Assembling berarti merakit, tetapi untuk kegiatan assembling berkas rekam medis di fasilitas pelayanan kesehatan tidaklah hanya sekedar merakit atau mengurut satu persatu halaman ke halaman yang lain sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengurutan halaman ini dimulai dari berkas rekam medis rawat darurat, rawat jalan dan rawat inap dan pergantian pada masing-masing pelayanan akan diberikan kertas pembatas yang menonjol sehingga dapat mempermudah pencarian formulir dalam berkas rekam medis (Budi, 2011). Adapun data yang diperoleh dalam obsevasi yang telah dilakukan yaitu di bagian unit assembling di RSUP Soeradji Tirtonegoro terdapat 1 petugas assembling dengan latar belakang lulusan D3 rekam medis. Kondisi pegawai saat ini yaitu menerapkan 5 hari kerja hari senin sampai dengan hari jumat. Tugas yang diterima petugas assemblling kemungkinan mengakibatkan beban kerja bagi petugas dikarenakan harus assembling berkas rekam medis rawat jalan, rawat inap. Hal ini berdampak pada dokumen menumpuk karena jumlah petugas dengan jumlah dokumen yang akan di assembling dan menyebabkan beban kerja petugas bertambah. Berdasarkan hasil perhitungan ABK-Kes Waktu kerja tersedia petugas assembling yaitu 112.200 menit/tahun, Norma waktu petugas assembling untuk melakukan kegiatan pokok yaitu 11,5 menit, Standar beban kerja petugas assembling yaitu 347.820 menit/tahun. Jumlah kebutuhan petugas assembling berdasarkan hasil perhitungan membutuhkan 4 petugas dikurangi 1 orang petugas yang ada menjadi 3 orang. Hasil rekapitulasi kebutuhan petugas assembling di RSUP Soeradji Tirtonegoro yaitu jumlah petugas assembling saat ini masih kurang. Berdasarkan hasil pembahasan maka penulis merekomendasikan beberapa saran untuk Bagi unit Rekam Medis dan Penjaminan Pasien (IRMPP) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro yaitu usulan kebutuhan jumlah petugas assembling yang diperoleh dari hasil perhitungan ABK-Kes dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi unit rekam medis RSUP Dr. Soeradji Tironegoro untuk melakukan jumlah petugas assembling dengan cara merekrut tenaga kerja baru atau mendistribusikan petugas lain dari bagian rekam medis lain yang berlebih ke bagian assembling yang membutuhkan tambahan pertugas sebanyak 3 orang.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorAlfiansyah, GamasianoNIDN0705049003
Uncontrolled Keywords: Beban Kerja, Assembling, ABK-Kes
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Virgiawan Widya Prasetyo
Date Deposited: 31 Jan 2024 03:32
Last Modified: 31 Jan 2024 03:34
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/29839

Actions (login required)

View Item View Item