Analisis Risiko Kerja Pada Petugas Koding Rawat Jalan di Rsup Dr. Kariadi Semarang

Safitri, Irda Nazia (2020) Analisis Risiko Kerja Pada Petugas Koding Rawat Jalan di Rsup Dr. Kariadi Semarang. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) G41160508_RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (185kB)
	Text (Bab 1Pendahuluan) G41160508_BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (302kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (296kB)
	Text (Laporan Lengkap) LAPORAN LENGKAP new.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Analisis Risiko Kerja Pada Petugas Koding Rawat Jalan di RSUP Dr. Kariadi Semarang, Irda Nazia Safitri, NIM. G41160508, Tahun 2020, Rekam Medik, Politeknik Negeri Jember, Feby Erawantini, S.KM, M.P.H (Pembimbing). Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat agar tercapainya derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas. Rumah sakit memiliki kewajiban yang harus dipenuhi salah satunya adalah penyelenggaraan rekam medis. Rekam medis memiliki peran penting dalam mengemban pelayanan medik yang diberikan rumah sakit beserta staf medisnya. Pelaksanaan kegiatan rekam medis dapat diperngaruhi oleh aspek salah satunya sumber daya manusia yaitu perekam medis. Penyelenggaraan kegiatan di rumah sakit dilaksanakan oleh tenaga medis, tenaga keteknisan medis dan petugas administrasi. Pasien yang datang ke rumah sakit pertama kali akan bertemu dengan petugas pendaftaran baik itu pendaftaran di RJ maupun UGD. Kegiatan tersebut merupakan ranah dari aktivitas perekam medis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi dibagian koding rawat jalan, proses kodefikasi dilakukan pada saat berkas sudah dikembalikan dari masing-masing poli rawat jalan.. Rata-rata target capaian berkas yang harus dikodefikasi oleh setiap petugas sebanyak 240 berkas dengan tingkat kesulitan yang berbeda- beda, sehingga beban kerja petugas menjadi lebih banyak dan terkadang kodefikasi belum memenuhi target capaian berkas yang harus dikode dalam satu hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas koding tanggal dua maret 2020 ternyata kegitan koding memicu risiko kerja seperti stres, kehilangan konsentrasi dan timbulnya penyakit akibat kelelahan kerja. Dari hasil identifikasi risiko pada petugas koding rawat jalan terdapat 5 risiko yang dapat terjadi. Risiko tentang kecelakaan kerja serta risiko sistem kerja dapat ditemukan di koding rawat jalan.Risiko dengan mendapatkan kategori rendah yaitu terjadinya ketidak tepatan pengkodean. Risiko ini merupakan risiko rendah yang dapat diselesaikan dengan investigasi sederhana.Risiko dengan mendapatkan kategori tinggi yaitu mata lelah karena terlalu lama menatap layar komputer, merasakan pegal atau nyeri leher dan punggung, merasa pegal atau nyeri pada kelingking jari tangan yang dapat menyebabkan gangguan trigger finger, gangguan kenyamanan dan konsentrasi kerja karena kesulitan dalam membaca tulisan dokter sehingga menyulitkan koder dalam melakukan kodefikasi sehingga dapat mempengaruhi psikis koder. Risiko ini merupakan risiko tinggi dapat berakibat fatal jika tidak segera dilakukan pencegahan dan sosialisasi keselamatan kerja kepada petugas koding rawat jalan.

Actions (login required)

View Item