PERANCANGAN DESAIN USER INTERFACE SISTEM RETENSI REKAM MEDIS DI RSD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG TAHUN 2023

Khalid, Wanda Nabila (2023) PERANCANGAN DESAIN USER INTERFACE SISTEM RETENSI REKAM MEDIS DI RSD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG TAHUN 2023. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (241kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (229kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (210kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Perancangan Desain User Interface Sistem Retensi Rekam Medis Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang Tahun 2023, Wanda Nabila Khalid, G41200455, Tahun 2023, Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Selvia Juwita Swari, S.KM., M.Kes. (Pembimbing). Retensi adalah suatu proses pemindahan rekam medis aktif ke filing rekam medis inaktif untuk mengurangi jumlah rekam medis yang ada di rak filing aktif. Masa simpan data dan informasi kesehatan paling singkat 10 tahun untuk nonelektronik (Peraturan Pemerintah RI, 2014). Menurut Permenkes No 24 Tahun 2022, penyimpanan data rekam medis elektronik di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan paling singkat yaitu 25 tahun sejak tanggal kunjugan terakhir pasien. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban penyimpanan rekam medis di rak filing aktif dan menyiapkan kegiatan penilaian nilai guna rekam medis untuk diabadikan atau dimusnakan apabila sudah 10 tahun lamanya. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan retensi di RS K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang dilakukan seacara manual, dengan memilah berkas rekam medis yang memiliki nilai guna. Lembar yang memiliki nilai guna akan disimpan dan di scanner sedangkan berkas rekam medis yang tidak memiliki nilai guna akan ditumpuk diberkas rekam medis inaktif kemudian dilakukan pemusnahan. Saat ini RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang melakukan retensi berkas rekam medis tahun 2017 dengan kunjungan pasien rawat inap sebanyak 30.998 pasien. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dijelaskan bahwa tidak dilakukan pendataan retensi rekam medis sehingga tidak diketahui berapa jumlah berkas rekam medis inaktif. Hal ini pelaksanaan retensi di Rumah Sakit K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang dengan cara petugas menyisir dokumen satu per satu di rak filing mulai dari ekor 0. Kemudian, berkas rekam vii medis dibandel berdasarkan ekor belakangnya. Tahap selanjutnya berkas rekam medis dipilah berdasarkan nilai gunanya. Lalu formulir yang bernilai guna di scan kemudian menginputkan kedalam microsoft excel. Penginputan kedalam Microsoft excel dilakukan terakhir pada 2018, sehingga unit filing tidak memiliki data berkas rekam medis inaktif. Berdasarkan permasalahan tersebut, peran komputer dibutuhkan untuk membuat sistem retensi rekam medis. Adanya sistem retensi terkomputerisasi dapat mempermudah petugas dan mempercepat dalam proses retensi berkas rekam medis, serta mempermudah menemukan data jika berkas rekam medis dimusnahkan. Hal ini dapat meningkatkan kinerja petugas dalam proses retensi agar lebih efektif dan efisien dari segi waktu, nilai guna dan keamanan data. Hal ini peniliti bertujuan untuk membuat “Perancangan Desain User Interface Sistem Retensi Rekam Medis Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang Tahun 2023”. Hasil dari penilitian ini sebuah desain interface sistem retensi dengan metode waterfall. Pengumpulan data menggunakan observasi di unit filing dan wawancara kepada koordinator dan petugas filing. Koordinator filing sebagai hak akses paling tinggi dalam sistem retensi. Hasil penelitian berupa kebutuhan sistem secara fungsional dan non fungsional terhadap sistem retensi rekam medis yang akan dibuat. Kebutuhan tersebut direalisasikan dalam bentuk flowchart dan desain interface.

Actions (login required)

View Item