Analisis Efektifitas Mesin Pecok Nomor 2493 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di Pt Kereta Api Indonesia Daop 9 Jember Laporan Praktik Kerja Lapang

Firmansyah, Rizky Alifian (2021) Analisis Efektifitas Mesin Pecok Nomor 2493 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di Pt Kereta Api Indonesia Daop 9 Jember Laporan Praktik Kerja Lapang. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (236kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (385kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (157kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
H42170256_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

ANALISIS EFEKTIFITAS MESIN PECOK NOMOR 2493 DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT FFECTIVENESS DI PT KERETA API INDONESIA DAOP 9 JEMBER, Rizky Alifian Firmansyah, Januari 2021, 53 Halaman, Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Negeri Jember, Ir. Dwi Djoko Suranto, MT (Penguji I Pembimbing PKL) dan Kukuh Ariyanto (Penguji II/Pembimbing Lapang). Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah salah satu program dalam kurikulum Politeknik Negeri Jember pada semester VII. Dengan adanya program Praktek Kerja Lapang berdampak pada bertambahnya wawasan, keterampilan (soft skill,hard skill) yang diperoleh saat Praktek Kerja Lapang. Dengan Praktek Kerja Lapang mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada perkuliahan sehingga dapat membandingkan antara teori yang didapat dengan kondisi lapangan secara langsung. Kegiatan Praktek Kerja Lapang sendiri dilaksanakan mulai tanggal 01 Oktober 2020 hingga 15 November 2020 2020 di Unit Pelaksana Teknis Mekanik Jalan Rel dan Jembatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember. Darah Operaional 9 Jember salah satunya terdapat kegiatan perawatan dan perbaikan lori dresin inspeksi, lori dresin inspeksi merupakan kereta khusus yang digunakan pejabat PT KAI untuk inspeksi mengenai jalan rel dan jembatan, setiap daerah operasional PT KAI mempunyai lori dresin, daop 9 jember memiliki 3 lori dresin inspeksi, pada ketiga mesin lori menggunakan mesin diesel dari kendaraan mitsubishi, setiap mesin memiliki manajemen perawatan dan perbaikan yang terjadwal dan preventif, dalam hal ini dilakukan perawatan, perbaikan minor dan perbaikan major overhaul pada mesin diesel lori dresin inspeksi. Praktek kerja lapang sendiri bertujuan sebagai kesempatan mahasiswa untuk mengimplementasikan keterampilannya sesuai bidang keahlian dan mengikuti perkembangan iptek. Oleh karenanya, saya sebagai penulis memilih seputar mesin multie tie tamper atau mesin pecok dengan nomor 2493 yang ada v di Unit Pelaksana Teknis Mekanik Jalan Rel dan Jembatan derah operasional 9 Jember. Mesin Multie Tie Tamper atau mesin pecok, secara harfiah memiliki arti alat pemadat dengan memiliki total 4 pecok. Mesin ini memiliki 4 fungsi yaitu mengangkat, melestreng, memecok, dan memadatkan ballast dibawah bantalan rel kereta. Dengan nomor MTT 08.16 GS No. 2493/SR 3 90 04 dibuat pada tahun 1990, dengan kapasitas pemecokan sebesar 300 msp (meter spoor)/perjam.cara kerja dari mesin ini terdapat 2 kabin operator yang masing masing memiliki tugas yang berbeda, untuk kabin operator depan bertugas sebagai operator pada saat kereta berjalan, kemudian melestreng, dan menimbang sudut kemiringan rel kereta, sedangkan untuk kabin operator belakang bertugas sebagai operasi pada saat kereta bekerja yaitu memadatkan batu kricak dan mengangkat rel. Setiap mesin mempunyai sistem manajemen perawatan yang sudah di rencanakan dalam hal ini penulis akan menyusun laporan praktek kerja lapang dengan judul “Analisis Efektifitas Mesin Pecok nomor 2493 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness di PT Kereta Api Indonesia Daop 9 Jember”. Metode overall equipment effectiveness (OEE) merupakan hasil yang dapat dinyatakan sebagai rasio output aktual dari peralatan dibagi dengan output maksimum peralatan di bawah kondisi performa terbaik (Almeanazel, 2010). OEE didasarkan pada pengukuran tiga rasio utama, yaitu: availability (A), performance efficiency (PE), dan rate of quality product (ROQP), hasil dari keefektifan mesin pecok nomor 2493 mencapai nilai OEE yang diharapkan yaitu mendapatkan nilai 87,38%, akan tetapi nilai availabilty dan performance efficiency masih mendapatkan nilai yang dibawah standar perusahaan yaitu dengan nilai availability 80,56% dan nilai performance efficiency 81,57%, hal ini diakibatkan karena waktu kerja operator yang berjalan 3 hari on dan 3 hari kerja off dan ketersediaan suku cadang yang terbatas dan masih bergantung luar negeri.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSuranto, Dwi DjokoNIDN0023066107
Uncontrolled Keywords: Analisis Efektifitas, Mesin Pecok Nomor 2493, Metode Overall Equipment Effectiveness
Subjects: 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 431 - Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain)
Divisions: Jurusan Teknik > Prodi D4 Mesin Otomotif > PKL
Depositing User: Rizky Alifian Firmansyah
Date Deposited: 04 Mar 2021 02:41
Last Modified: 09 Mar 2021 04:35
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/2877

Actions (login required)

View Item View Item