Fadly, M.Darul (2022) Proses Pengolahan Lahan Tebu (Saccharum officinarum L) Di PG. Krebet Baru Malang Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (66kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (90kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (24kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Pkl Full.pdf Restricted to Registered users only Download (570kB) | Request a copy |
Abstract
Tebu adalah tanaman untuk bahan baku gula. Tanaman jenis rumput-rumputan ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatera. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Tebu Indonesia 2021 menyatakan bahwa Produksi Gula Tebu Indonesia Capai 2,42 Juta Ton pada 2021 jumlah produksi gula tebu di Indonesia mencapai 2,42 juta ton pada 2021. Nilai ini lebih tinggi 13,5% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 2,13 juta ton. Jumlahnya kemudian naik 15,52% menjadi 2,59 juta ton pada 2012. Meski demikian, produksinya terus merosot hingga mencapai 2,13 juta ton pada 2020. Produksi gula tebu baru kembali meningkat cukup signifikan pada tahun lalu. Adapun, sebanyak 1.39 juta ton gula tebu berasal dari perkebunan rakyat. Lahan tebu PG Krebet Baru memiliki ketinggian antara 300 – 600 mdpl dengan kelerengan beragam. Juru ukur ke lahan untuk melakukan pengukuran dengan GPS diantar oleh PL / PG/kelompok/mandor/petani yang bersangkutan. Hasil pengukuran dari GPS di input ke dengan programMapsource. Data di olah dengan program Mapsource, yang semula berupa track dan titik di GPS akan dihubungkan untuk menjadi petak - petak lahan di Mapsource. Setelah lahan kering bersih, lalu dilakukan pengolahan tanah agar pertumbuhan tebu baik dan produktivitasnya maksimal. Tahap pertama pengolahan tanah menggunakan bajak untuk memotong dan membalik tanah, dan kemudian dilanjutkan dengan garu untuk menggemburkan tanah. Pengolahan Lahan Tegalan A. Pembajakan pertama dilakukan dengan memotong dan membalik tanah agar sisa – sisa tanaman yang ada dipermukan tanah dapat terbenam didalam tanah. Pembajakan dilakukan dengan menggunakan bajak piringan dengan jumlah piringan 5 piringan dengan tambahan 1 piringan kecil diujung implement. Hasil proses pembajakan 1dihasilkan berupa bongkahan – bongkahan tanah. B. Pembajakan kedua dilakukan setelah pembajakan pertama selesai dimana masih menggunakan implement yang sama yaitu implement bajak piringan dengan penarik traktor john deere dengan tipe JD6403MFWD 4wd dengan daya 102 HP. Pembuatan kairan dilakukan dengan implement kair 2 alur dengan kedalaman juringan 40cm dan PKP atau jarak puncak ke puncak juringan yaitu 115 cm. Hasil dari kegiatan Magang penulis mendapatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai proses pengolahan lahan pada budidaya tanaman tebu.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Tebu | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 152 - Hortikultura | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Keteknikan Pertanian > PKL | ||||||
Depositing User: | M.Darul Fadly | ||||||
Date Deposited: | 10 Nov 2023 02:41 | ||||||
Last Modified: | 10 Nov 2023 02:43 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/28664 |
Actions (login required)
View Item |