Analisis Hospital Information System (HIS) di Bagian Rekam Medik Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo

Rosyidah, Radlwa (2023) Analisis Hospital Information System (HIS) di Bagian Rekam Medik Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
1. G41191465 Radlwa Rosyidah - Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (36kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
2. G41191465 Radlwa Rosyidah - Bab 1.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (63kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
3. G41191465 Radlwa Rosyidah - Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. G41191465 Radlwa Rosyidah - Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (165kB)

Abstract

Rumah sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan perorangan dengan menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat (Pemerintah RI, 2009). Setiap rumah sakit wajib melaksanakan rekam medis sesuai standar yang ada dan diupayakan untuk mencapai standar internasional (Pemerintah RI, 2009). Rekam medis merupakan berkas berisi catatan yang memuat tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Kemenkes RI, 2008). Seiring berjalannya waktu, pelayanan kesehatan dirasa akan lebih efektif dan efisien jika dilakukan secara terintegrasi menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang mampu memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, dan prosedur administrasi guna memperoleh informasi secaa tepat dan akurat (Kemenkes RI, 2013). Peran sistem informasi di dalam kegiatan manajemen rumah sakit sangatlah membantu dan mempunyai peran yang cukup efektif dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit. SIMRS mampu membantu manajemen rumah sakit untuk mengambil suatu kebijakan secara cepat, tepat dan akurat berdasarkan informasi yang ada (Hakam, 2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) pada pasal 3 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan SIMRS. Hal tersebut diperkuat dalam peraturan terbaru tentang rekam medis yang menyebutkan bahwa seluruh fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan RME sesuai dengan ketentuan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2023 (Kemenkes RI, 2022b). RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan salah satu rumah sakit yang sudah menyelenggarakan SIMRS dan EMR, atau biasa disebut dengan Electronic Health Record (EHR) dan Hospital Information System (HIS). Saat ini, kedua sistem tersebut digunakan secara bersamaan di seluruh unit pelayanan di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Namun, diharapkan seluruh unit pelayanan mampu beralih dari EHR menuju HIS. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap salah satu petugas rekam medis di Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu (RSCM Kirana) pada bulan Maret 2023, diketahui bahwa penggunaan HIS di Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dimulai sejak Desember 2022 sedangkan unit lain seperti RSCM Kencana sudah dimulai sejak tahun 2019. Namun, menurut UMSI (Unit Manajemen Sistem Informasi), implementasi HIS di Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dimulai sejak 14 Juli 2022. Kendala lain yang dirasakan petugas selama menggunakan HIS adalah belum adanya fitur input kode diagnosis dan tindakan, resume medis hanya bisa diakses di EHR sehingga diperlukan formulir fisiknya untuk di scan kembali, serta belum ada fitur input pasien perjanjian sehingga petugas harus membuka EHR untuk menginputkannya. Keterbatasan akses petugas pada HIS menyebabkan petugas kewalahan dalam mengoperasikan sistem tersebut sehingga mampu memperlambat pekerjaan. Maka dari itu, peneliti tertarik melakukan analisis terkait Hospital Information System (HIS) di Bagian Rekam Medik Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan model evaluasi PIECES. Model evaluasi PIECES memiliki 6 (enam) variabel yang meliputi performance, information, economy, control, efficiency, dan service. PIECES merupakan sebuah metode untuk membuat sistem yang dibuat secara prototyping dengan melakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan untuk membuat sebuah sistem karena sebuah sistem perlu ditemukan permasalahan yang ada sehingga sistem dapat berjaln dengan baik dna mampu mencapai tujuan yang diharapkan (Whitten & Bentley, 2007). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari 3 (tiga) orang dengan rincian 1 petugas filing, 1 petugas koding, dan 1 penanggung jawab rekam medis di Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Hasil analisis dengan metode PIECES berdasarkan variabel performance dapat disimpulkan bahwa HIS masih belum bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses kerja terhadap pengguna baik dari segi input data, edit data, delete data, hingga pelaporan. Selain itu, HIS juga belum bisa melakukan fungsinya secara optimal guna membantu pengguna menyelesaikan pekerjaannya dikarenakan ketidaklengkapan menu yang ada di dalamnya. Berdasarkan variabel information dapat disimpulkan bahwa informasi yang dihasilkan dan disajikan oleh HIS sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna namun masih memiliki keterbatasan untuk mengakses menu yang ada pada HIS. Berdasarkan variabel economy dapat disimpulkan bahwa dengan adanya HIS, mampu menekan biaya pengadaan kertas, map, dan spidol. Berdasarkan variabel control dapat disimpulkan bahwa HIS memiliki batasan hak akses dari sistem terhadap menu-menu tertentu dan terdapat batasan pemakaian akun. Selain itu, HIS juga dilengkapi dengan username dan password yang dimiliki oleh masing-masing petugas. Berdasarkan variabel efficiency dapat disimpulkan bahwa petugas mampu mengoperasikan HIS dengan baik sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan variabel service dapat disimpulkan bahwa HIS belum bisa diandalkan untuk menjalankan fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna. Berdasarkan analisis Hospital Information System (HIS) di Bagian Rekam Medik Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, maka diperlukan pengembangan menu atau fitur yang lengkap oleh pihak UMSI sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga pengguna tidak perlu menggunakan 2 (dua) sistem secara bersama-sama. Perlunya diadakan sosialisasi dan pelatihan bersama bagi petugas rekam medis di Instalasi Pelayanan Kesehatan Mata Terpadu oleh pihak UMSI guna menyamakan persepsi dan batasan akses HIS untuk setiap petugasnya. Pihak UMSI juga diharapkan untuk membuat Buku Panduan atau SOP secara tertulis sehingga petugas tidak kebingungan saat menggunakan HIS. Pihak UMSI diharapkan untuk melakukan pengembangan agar HIS dapat ter-bridging langsung dengan E-Claim seperti halnya EHR.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorNurmawati, IdaNIDN0019018905
Uncontrolled Keywords: Evaluasi Sistem, EHR, HIS, PIECES
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Radlwa Rosyidah
Date Deposited: 31 Jul 2023 02:10
Last Modified: 31 Jul 2023 02:10
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/27069

Actions (login required)

View Item View Item