Teknik Polinasi pada Produksi Benih Mentimun (Cucumis sativus L.) Hibrida B 40 di PT. Wira Agro Nusantara Sejahtera

Dewi, Trusinda Kumala (2023) Teknik Polinasi pada Produksi Benih Mentimun (Cucumis sativus L.) Hibrida B 40 di PT. Wira Agro Nusantara Sejahtera. Project Report. Politeknik Negeri Jember, Jember. (Submitted)

[img] Text (RINGKASAN)
TRUSINDA KUMALA D_TPB_A41190539-7.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (312kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
TRUSINDA KUMALA D_TPB_A41190539-13-15.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (319kB)
[img] Text (LAPORAN LENGKAP)
TRUSINDA KUMALA D_TPB_A41190539-1-37.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
TRUSINDA KUMALA D_TPB_A41190539-37.pdf

Download (197kB)

Abstract

Tanaman mentimun merupakan salah satu komoditas tanaman dalam kelompok sayuran yang masuk dalam famili Cucurbitaceae. Salah satu kegiatan penting dalam produksi benih mentimun hibrida yaitu polinasi. Polinasi merupakan kegiatan menempelnya serbuk sari pada kepala putik dengan bantuan manusia, hewan, angin, dan lain-lain. Kegiatan polinasi dilakukan pada pagi hari pada pukul 06.30 – 09.00 WIB. Sebelum kegiatan polinasi dilakukan, bunga jantan dan betina yang akan dipolinasi harus dilakukan penyungkupan (selfing) untuk menjaga kemurnian benih yang akan dihasilkan dalam produksi benih. Kegiatan Selfing dilakukan saat bunga jantan dan betina belum mekar (masih kuncup) tetapi sudah terdapat semburat kuning pada bunga. Penyukupan dilakukan apabila terdapat bunga betina pada tetua betina dan bunga jantan pada tetua jantan. Polinasi mulai dilakukan saat tanaman berumur ± 26 HST. Polinasi yang dilakukan menggunakan 1 bunga jantan dapat digunakan untuk menyerbuki 1 – 3 bunga betina pada tetua betina. Bunga jantan dan betina yang digunakan untuk polinasi yaitu bunga yang sudah disungkup mekar dengan sempurna. Keberhasilan polinasi dapat diketahui dalam waktu tiga hari setelah polinasi. Faktor keberhasilan polinasi dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan polinasi ialah ketepatan waktu polinasi, ketepatan masa anthesis bunga jantan, ketepatan masa reseptik bunga betina. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi ialah keterampilan polinator. Pemanenan buah mentimun dilakukan pada saat buah telah masak fisiologis dengan ciri-ciri warna buah menguning > 75%.

Item Type: Monograph (Project Report)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorErmawati, NettyNIDN00018087506
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 151 - Ilmu Tanah
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 152 - Hortikultura
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 153 - Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Budidaya Tanaman Perkebunan > PKL
Depositing User: Trusinda Kumala Dewi
Date Deposited: 28 Jul 2023 09:01
Last Modified: 28 Jul 2023 09:02
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/26879

Actions (login required)

View Item View Item