Perbedaan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Tembakau Voor-Oogst (Nicotiana tabacum L.) Pada Pembibitan Sistem Polibag

Cholis, Nur (2023) Perbedaan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Tembakau Voor-Oogst (Nicotiana tabacum L.) Pada Pembibitan Sistem Polibag. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Ringkasan) A32202371_Nur Cholis - Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (92kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) A32202371_Nur Cholis - BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (15kB)
	Text (Daftar Pustaka) A32202371_Nur Cholis - Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (13kB)
	Text (Laporan Lengkap) A32202371_Nur Cholis - Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan tanaman yang termasuk kedalam tanaman perkebunan semusim dan banyak tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti indonesia. Permasalahan yang dihadapi petani adalah penggunaan benih sendiri yang berasal dari bunga tembakau itu sendiri sehingga menyebabkan mutu benih itu rendah sehingga biaya penyulaman dan harga benih serta pertumbuhan yang tidak merata karena penggunaan benih dengan daya kecambah yang rendah akan menghasilkan produksi yang tidak optimal dan mutunya rendah. Dalam kondisi ini maka diperlukan perhatian khusus dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan mutu dan produksi tembakau. Beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah seperti media tanam, iklim, pemeliharaan hingga pasca panen. Pembibitan merupakan salah satu faktor dalam menghasilkan bibit tembakau yang berkualitas dalam pertumbuhan bibit memerlukan komposisi media tanam yang bagus dan baik. Kegiatan tugas akhir ini dilakukan untuk mengetahui komposisi media tanam yang baik untuk pembibitan tembakau. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Jember pada bulan September sampai Oktober 2022. Metode analisa yang digunakan yaitu menggunakan Uji-T. Kegiatan ini terdiri dari 2 perlakuan yaitu P1 dengan media tanam top soil + Pupuk Kandang + Pasir (3 : 2 : 1) dan P2 yaitu dengan media tanam top soil + Arang Sekam + Pasir (1 : 1 : 1). Parameter yang diamati adalah tinggi bibit, jumlah daun, diameter, dan jumlah akar. Hasil dari kegiatan tugas akhir ini berdasarkan analisa Uji-T pada perlakuan P1 top soil + pupuk kandang + pasir (SOP) (3 : 2 :1) dan P2 top soil + arang sekam + pasir (1 : 1 : 1) pada pengamatan umur 40 HSS berbeda sangat nyata untuk parameter tinggi dan jumlah daun. Sedangkan pada pengamatan umur 40 HSS pada parameter diameter batang dan jumlah akar memperoleh hasil berbeda nyata. Perlakuan P1 top soil + pupuk kandang + pasir (SOP) (3 : 2 : 1) pada pengamatan umur 40 HSS memiliki rata-rata tinggi 6,95 (cm) jumlah daun 7 (helai daun), diameter batang 2,0 (mm), jumlah akar 25. Sedangkan pada perlakuan P2 top soil + arang sekam + pasir (1 : 1 : 1) pada pengamatan umur 40 HSS memiliki rata-rata tinggi 5,8 (cm) jumlah daun 7 (helai daun), diameter batang 1,9 (mm), jumlah akar 28.

Actions (login required)

View Item