Analisis Usahatani Budidaya Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) dan Semangka Kuning Berbiji (Citrullus lanatus) dengan menggunakan Pola Tanam Tumpang Sari di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Lebo Sidoarjo

Eryanto, Meta Novitasari Tri (2023) Analisis Usahatani Budidaya Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) dan Semangka Kuning Berbiji (Citrullus lanatus) dengan menggunakan Pola Tanam Tumpang Sari di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Lebo Sidoarjo. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) 1. D31200635_Meta Novitasari T.E_Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (33kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) 2. D31200635_Meta Novitasari T.E_Bab 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (113kB)
	Text (Daftar Pustaka) 4. D31200635_Meta Novitasari T.E_Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (90kB)
	Text (Laporan Lengkap) 3. D31200635_Meta Novitasari T.E_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (818kB) | Request a copy

Abstract

Tumpang sari merupakan salah satu bentuk program intensifikasi pertanian alternatif yang tepat untuk melipat gandakan hasil pertanian. Tumpang sari adalah penanaman dua tanaman secara bersama dengan interval waktu yang singkat, pada sebidang lahan yang sama dan biasa disebut dengan sistem penanaman polikultur. Tumpang sari yang umumnya dilakukan oleh masyarakat adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang hampir mirip. Kegiatan magang di UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (PUSPA Lebo) Sidoarjo bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan budidaya dan menganalisa kelayakan usahatani dari penerapan sistem pola tanam tumpang sari pada budidaya cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dan semangka kuning berbiji (Citrullus lanatus) dengan menggunakan metode BEP, R/C Ratio dan ROI. Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan mulai dari 1 Maret 2023 sampai 30 Juni 2023. Budidaya cabai rawit dan semangka kuning berbiji dengan menggunakan pola tanam tumpang sari, terdiri dari dua kegiatan yang sama digabung menjadi satu kegiatan agar dapat menghemat waktu serta tenaga kerja. Proses budidaya ini antara lain persiapan benih, penyemaian benih, persiapan lahan, pemasangan plastik mulsa perak hitam dan pembuatan lubang, penanaman, pemeliharaan, pemasangan ajir dan pengikatan pada cabai rawit, pemasangan alas rambatan pada semangka kuning berbiji, topping pada semangka kuning berbiji, pengaturan jarak rambatan pada semangka kuning berbiji, pewiwilan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), panen dan pasca panen. Analisis pada usahatani ini menggunakan 3 (tiga) metode yaitu BEP, R/C Ratio dan ROI. Hasil perhitungan diperoleh BEP produksi cabai rawit sebanyak 187,55 kg dari total produksi 216 kg dan BEP produksi semangka kuning berbiji sebanyak 820,51 kg dari total produksi 1.001 kg. BEP harga cabai rawit sejumlah Rp 25.149,80 per kg dengan harga jual sebesar Rp 35.000 dan BEP harga semangka kuning berbiji sejumlah Rp 6.557,54 per kg dengan harga jual sebesar Rp 8.000 per kg. R/C Ratio memperoleh hasil sebesar 2,27 yang artinya, setiap pengeluaran sebesar Rp 1 menghasilkan total penerimaan Rp 2,27 dengan keuntungan sejumlah Rp 1,27. ROI memperoleh hasil sebesar 27,45%, dimana nilai ini lebih tinggi dari 0% sehingga untuk mengembalikan total asset sejumlah Rp 30.254.000 diperlukan 4 kali proses produksi dengan laba bersih sebesar Rp 8.303.901,35 dalam satu kali musim tanam. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa usahatani budidaya cabai rawit dan semangka kuning berbiji dengan menggunakan pola tanam tumpang sari menguntungkan dan layak dijalankan.

Actions (login required)

View Item