Analisis Perencanaan Kebutuhan Perekam Medis Rawat Inap Menggunakan Metode Abk-Kes di RSUD dr. Saiful Anwar

Antika, Eris Dwi (2023) Analisis Perencanaan Kebutuhan Perekam Medis Rawat Inap Menggunakan Metode Abk-Kes di RSUD dr. Saiful Anwar. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (10kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (124kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (103kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
G41192005_LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Rekam medis merupakan dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Kemenkes RI, 2022). Penyelenggaraan rekam medis yang berkualitas harus dikelola oleh seseorang yang kompeten dan memiliki kewenangan sesuai peraturan perundangan yang berlaku yaitu perekam medis (Kemenkes RI, 2020a). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.01.07/MENKES/312/2020 perekam medis dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan tugas, peran dan fungsinya. Salah satu tugas, peran dan fungsi tersebut yaitu melakukan manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan di instalasi rawat inap. Rumah Sakit Saiful Anwar merupakan salah satu rumah sakit rujukan tipe A di provinsi Jawa Timur yang terakreditasi paripurna sekaligus menjadi rumah sakit pendidikan. Pelaksanaan manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan di instalasi rawat inap dilakukan secara hybrid yaitu melakukan analisis kuantitatif/entri awal, koding dan verifikasi koding sekaligus memeriksa kelengkapan persyaratan berkas klaim rekam medis serta input data akhir ke dalam SIMRS. Selain itu, petugas rekam medis juga melakukan koordinasi dengan DPJP, PJA dan kepala ruangan rawat inap terkait kelengkapan rekam medis. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada penanggung jawab rekam medis rawat inap serta petugas rekam medis rawat inap menyebutkan bahwa banyaknya kunjungan pasien dan kurangnya petugas rekam medis rawat inap menyebabkan beban kerja petugas tinggi sehingga terjadi penumpukan rekam medis yang harus diinputkan ke SIMRS dan dilakukan proses pengkodingan. Selain itu, ketidaklengkapan rekam medis membuat petugas harus berkoordinasi dengan DPJP, PJA serta kepala ruangan untuk melengkapi rekam medis dan membutuhkan waktu yang lama sehingga beban kerja petugas jadi meningkat. Hal tersebut menyebabkan lamanya respon time verifikasi kelengkapan rekam medis sehingga terjadi keterlambatan penyetoran rekam medis sebagai persyaratan klaim ke bagian instalasi klaim dan perjanjian kerjasama. Dampak lain yang ditimbulkan yaitu munculnya rasa malas dan letih dari dalam diri petugas untuk melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia dengan melakukan perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) menggunakan metode ABK-Kes. Hasil dari pembahasan laporan PKL ini diketahui kebutuhan perekam medis rawat inap yang diperoleh dari perhitungan menggunakan metode ABK-Kes yaitu perekam medis IPJT sebanyak 2 petugas, perekam medis IRNA I sebanyak 6 petugas, perekam medis IRNA II sebanyak 6 petugas, perekam medis IRNA III sebanyak 2, perekam medis IRNA IV sebanyak 3 petugas dan perekam medis ITI sebanyak 1 petugas. Jika dibandingkan dengan kondisi jumlah petugas rekam medis pada instalasi rawat inap saat ini maka perekam medis IPJT kurang 1 petugas, perekam medis IRNA I kurang 3 petugas, perekam medis IRNA II kurang 4 petugas, perekam medis IRNA III sudah cukup, perekam medis IRNA IV kurang 2 petugas dan perekam medis ITI kelebihan 1 petugas. Berdasarkan hasil pembahasan, penulis merekomendasikan beberapa saran yaitu penambahan jumlah petugas dengan merekrut tenaga kerja baru atau mendistribusikan petugas rekam medis inap yang berlebih, pihak manajemen rekam medis melakukan evaluasi dan analisis beban kerja petugas rekam medis rawat inap secara berkala, pemberian reward kepada petugas rekam medis rawat inap yang berhasil mencapai target kerja serta diharapkan rancangan job specification dan job description yang penulis buat dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk diimplementasikan di unit rekam medis rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRoziqin, Mochammad ChoirurNIDN0031039105
Uncontrolled Keywords: Abk-Kes, Perekam Medis, Rawat Inap
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 352 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Kesehatan Kerja; Hiperkes)
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Eris Dwi Antika
Date Deposited: 11 Jul 2023 01:41
Last Modified: 11 Jul 2023 01:41
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/24653

Actions (login required)

View Item View Item