Humaira, Aulia Shafira (2023) Asuhan Gizi Pada Pasien Acute Heart Failure (Ahf) Dan Atrial Fibrilasi (Af) Di Ruang Dahlia 3 Rsud Tugurejo Jawa Tengah. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (10kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (331kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (327kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Pelayanan gizi rumah sakit merupakan bagian yang sangat vital dari sistem pelayanan paripurna terhadap pasien di rumah sakit. Menurut Depkes 2013, yang disebut pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada pasien untuk mencapai kondisi yang optimal dalam memenuhi kebutuhan gizi orang yang sakit, baik untuk keperluan metabolisme tubuhnya, peningkatan kesehatan ataupun mengoreksi kelainan metabolisme dalam rangka meningkatkan upaya penyembuhan pasien rawat inap dan rawat jalan. Asuhan gizi merupakan proses pelayanan gizi yang berurutan dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi. Tujuan asuhan gizi adalah untuk memberikan informasi kepada pasien agar memperoleh asupan makan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi. Acute Heart Failure (AHF) digambarkan sebagai kondisi darurat yang memerlukan penanganan yang segera karena tipe serangan yang cepat ini membutuhkan diagnosis dan terapi yang segera karena dapat mengancam nyawa. Terdapat banyak faktor yang berperan dalam kejadian AHF seperti disfungsi miokardium akut karena iskemia, inflamasi, penggunaan obat-obatan, gangguan nutrisi, penyakit endokrin, atau toksin. Penyebab lain juga berasal dari perburukan gagal jantung yang ditandai dengan dekompensasi dikarenakan kurangnya edukasi mengenai pengobatan, aritmia, infeksi, anemia, dan lainnya. Banyaknya klasifkasi yang digunakan dapat membantu dalam menilai tingkat resiko komplikasi dan dapat membantu dalam memberikan terapi yang tepat pada pasien dalam kondisi darurat. Pengukuran antropometri Ny Murchayati dilakukan pada tanggal 6 Desember 2022. Data antropometri diantaranya ada berat badan dan tinggi badan. Berat badan pasien 45,45kg didapatkan melalui pengukuran menggunakan timbangan digital dan tinggi badan 142cm didapatkan menggunakan pengukuran metline. Status gizi yang didapatkan melalui IMT adalah 22,55 kg/m2 masuk dalam kategori normal. Pengamatan yang dilakukan selama 4 hari berat badan pasien turun 1kg menajdi 44,45 pada tanggal 9 Desember 2022. Kondisi pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 5 Desember 2022 dengan keluhan sesak nafas, batuk, dan gatal-gatal. Selama di RS pasien meengeluhkan sesak nafas, lemas, dan gatal-gatal. Pasien juga dilakukan pemeriksaan rongten paru dan EKG jantung. Hasil yang diperoleh adalah Cardiomegaly (LV,LA) dengan penonjolan konus pulmonalis, awal edema paru, gambaran bronchopneumonia, efusi pleura kanan minimal. Hasil EKG menunjukkan hasil Atrial flutter with variable AU block, ST & T wave abnormal, consider anterior ischemia, abnormal ECG, atrial fibrillation, dan prolonged QT. Saat dilakukan intervensi selama 3 hari kondisi fisik pasien kembali membaik. Keluhan sesak nafas berkurang dan berangsur membaik. Proses penyembuhan ini tidak lepas dari obat yang diberikan oleh dokter. Untuk menghilangkan rasa sesak, obat yang diberikan aalah Furomid SP, Digoxi, dan Spironolakton. Sesak nafas dapat berangsur berkurang karena adanya pemberian obat dieuretik. obat yang paling sering digunakan adalah obat diuretik. Salah satu obat diuretik yang paling banyak digunakan adalah diuretik loop, seperti furosemide. Diuretik ini merupakan salah satu diuretik kuat yang berfungsi mengurangi retensi air dan garam sehingga mengurangi volume cairan, sehingga dapat mengurangi edema paru dan kongesti paru. Namun penggunaan diuretik tidak dapat mengurangi mortilitas, maka penggunaan diuretik biasa diberikan dengan kombinasi obat ACE Inhibitor. Intervensi gizi pada pasien dengn diagnosa Acute Heart Failure (AHF) dan Atrial Firbrilasi (AF) diberikan diet jantung 1300 kkal. Diberikan dalam bentuk saring dan lunak. Frekuensi makan 3 kali makan utama dan 1 kali selingan dengan rute oral sesuai dengan kondisi pasien. Konseling dan edukasi gizi dilakukan pada tanggal 9 Desember 2022 jam 13:15 WIB. Edukasi gizi dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai diet untuk penderita jantung. Pada proses ini pasien diberikan penjelasan pengertian gagal jantung akut, jenis, tujuan, syarat diet, contoh pembagian makanan sehari, contoh menu dalam sehari, serta contoh bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Asuhan Gizi Pada Pasien Acute Heart Failure (Ahf) Dan Atrial Fibrilasi (Af) | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 182 - Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Aulia Shafira Humaira | ||||||
Date Deposited: | 10 Jul 2023 03:24 | ||||||
Last Modified: | 10 Jul 2023 03:27 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/24586 |
Actions (login required)
View Item |