Analisis Penempatan Lightning Arrester Pada Transformator 20 KV di Wilayah Kerja PT. PLN (PERSERO) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gilimanuk

Ahmad, Riduwan (2022) Analisis Penempatan Lightning Arrester Pada Transformator 20 KV di Wilayah Kerja PT. PLN (PERSERO) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gilimanuk. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (5MB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 (1).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (5MB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Full text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka (1).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (5MB)

Abstract

PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan pelayanan jasa listrik. Salah satu unit kerja PT. PLN adalah Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gilimanuk, yang melayani pendistribusian listrik melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM ) 20 kV. JTM memiliki 3 tipe penyaluran yaitu SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah), SKTM (Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah), SKUTM (Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah). SUTM memiliki banyak komponen utama, salah satunya adalah lightning arrester merupakan alat yang bekerja pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada tegangan operasi. Pada prinsipnya arrster membentuk jalan yang mudah dilalui oleh petir, Sehingga tidak timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada kondisi normal arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja, arrester berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan aliran arus yang tinggi ketanah. Setelah surja menghilang arrester harus membuka dengan cepat kembali, sehingga pemutus daya tidak sempat membuka. Pada dasarnya arrester terdiri dari dua bagian yaitu, sela api (spark gap) dan tahan kran (valve resistor). Keduanya di hubungkan secara seri. Batas atas dan bawah dari tegangan percikan di tentukann oleh tegangan sistem maksimum dan oleh tingkat isolasi peralatan yang di lindungi. Tingkat kegagalan proteksi lightning arrester sangat tergantung pada TID (Tingkat Isolasi Dasar) peralatan, tegangan kerja lightning arrester dan lokasi penempatan lightning arrester itu sendiri. Perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa pada jaringan 20 kV di wilayah kerja ULP (Unit Layanan Pelanggan) Gilimanuk TID (Tngkat Isolasi Dasar) transformator sebesar 5 kA dengan 125 kV, karakteristik kerja ligtning arrester dengan tegangan pengenal 24 kV, tegangan pelepasan 87 kV dan arus pelepasan sebesar 5 kA dengan tingkat perlindungan 95,7 kV. Hal ini sesuai dengan SPLN 7: 1978 yang menetapkan tingkat isolasi dasar (TID) transformator dan lightning arrester. Penempatan lightning arrester tidak boleh melebihi jarak maksimum yakni lebih dari 2,745 meter, dimana kondisi teknis di lapangan sudah sesuai. sistem proteksi transformator dengan tegangan primer 20 kV masih dalam kondisi yang diperbolehkan. Akan tetapi untuk lebih menigkatkatkan sistem proteksi ini masih bisa dilakukan dengan cara meningkatkan tahanan isolasi hantaran udara dan menempatkan lightning arrester sedekat mungkin dengan komponen yang dilindungi khususnya transformator.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorDedy, Eko RahmantoNIDN0019077807
Subjects: 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 450 - Teknik Elektro dan Informatika > 452 - Teknik Tenaga Elektrik
Divisions: Jurusan Teknik > Prodi D4 Teknik Energi Terbarukan > PKL
Depositing User: Ahmad Riduwan
Date Deposited: 04 Jul 2023 07:18
Last Modified: 04 Jul 2023 07:26
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/24390

Actions (login required)

View Item View Item