Analisis Pelaksanaan Pengiriman Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Berdasarkan Teori Perilaku Kesehatan Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Fransiska, Cindy Kurnia Ressa (2023) Analisis Pelaksanaan Pengiriman Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Berdasarkan Teori Perilaku Kesehatan Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (43kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (128kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (166kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Kemenkes RI, 2022). Penyelenggaraan rekam medis yang baik akan menunjang terselenggaranya upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit, salah satunya adalah pembuatan laporan yang dilakukan oleh setiap rumah sakit dengan sumber data pelaporan berasal dari sensus harian rawat jalan, sensus harian rawat inap, register masing-masing unit pelayanan dan berkas rekam medis. Sensus harian rawat inap (SHRI) adalah kegiatan rutin yang dilakukan untuk menghitung jumlah pasien yang dilayani di unit rawat inap (Garmelia et al., 2018). Sensus harian rawat inap (SHRI) memuat informasi semua pasien masuk, pindahan, dipindahkan, dan keluar baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia selama 24 jam mulai dari pukul 00.00 WIB s.d. 24.00 WIB setiap harinya. Informasi yang diperoleh dari sensus harian rawat inap (SHRI) yaitu berupa data yang akan diolah menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh rumah sakit (Hatta, 2010). Sensus harian rawat inap (SHRI) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dilakukan secara manual (tidak menggunakan SINERGIS) dimana kegiatan sensus dilakukan oleh petugas administrasi bangsal yang mengisi formulir sensus harian rawat inap (SHRI) dan nantinya akan dikirimkan ke unit rekam medis dan diserahkan ke petugas sensus harian rawat inap (SHRI) pada setiap harinya maksimal jam 10.00 WIB. Kemudian oleh petugas sensus di unit rekam medis akan menginputkan dan membuat rekapitulasi dengan bantuan Microsoft Excel dan akan diserahkan ke petugas bagian pelaporan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten terdapat kendala dalam pelaksanaan pengiriman sensus harian rawat inap (SHRI) dari bangsal. Seharusnya pengiriman sensus dilakukan keesokan harinya dari tanggal sensus tersebut dibuat. Pada kenyataannya masih terdapat bangsal yang mengirimkan dijadikan satu dengan hari berikutnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis keterlambatan pengiriman sensus harian rawat inap (SHRI) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten berdasarkan predisposing factors, enabling factors dan reinforcing factors. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada petugas administrasi bangsal, kemudian observasi dan dokumentasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) tentang sensus harian rawat inap (SHRI). Berdasarkan hasil praktek kerja lapang (PKL) yang dilakukan pada tanggal 24 Januari-14 April 2023 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten diketahui bahwa terdapat faktor yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sensus harian rawat inap (SHRI). Berdasarkan predisposing factors, dapat diketahui bahwa pengetahuan petugas administrasi bangsal terkait standar pengiriman SHRI yaitu dikirimkan setiap hari, akan tetapi jam maksimal pengiriman belum konsisten antar petugas administrasi bangsal. Beberapa petugas administrasi bangsal mengetahui dampak keterlambatan pengiriman SHRI, akan tetapi juga terdapat petugas administrasi bangsal yang belum mengetahui dampaknya, hal ini terjadi karena mereka belum mendapatkan sosialisasi terkait SHRI. Sikap petugas administrasi bangsal belum disiplin dalam mengirimkan SHRI karena banyaknya pekerjaan di bangsal yang harus diprioritaskan. Petugas administrasi bangsal juga tidak setuju dengan waktu maksimal pengiriman sensus pada pukul 10.00 WIB pada setiap harinya. Berdasarkan enabling factors, dapat diketahui bahwa sarana prasana pada pelaksanaan sensus kurang efisien karena hanya menggunakan formulir, tidak ada fitur khusus di dalam aplikasi SINERGIS untuk pelaksanaan sensus. Jarak bangsal perawatan dengan unit rekam medis tidak jauh, sehingga tidak berpengaruh terhadap pengiriman SHRI. Akan tetapi petugas administrasi bangsal mengirimkan HRI bersama dengan mengantarkan berkas pasien pulang rawat, admisi atau farmasi agar lebih efisien. Berdasarkan reinforing factors, terdapat SOP terkait kegiatan SHRI akan tetapi tidak diketahui dan tidak pernah disosialisasikan kepada petugas administrasi bangsal. Hasil observasi terkait SOP bahwa isi SOP tidak tertulis jelas terkait waktu maksimal pengiriman sensus. Petugas administrasi bangsal sudah mendapat motivasi berupa ajakan dari petugas rekam medis bagian SHRI. Selain itu belum diterapkan adanya reward/punishment dari rekan kerja atau atasannya karena belum ada sosialisasi pelaksanaan sensus harian rawat inap yang terlaksana secara maksimal.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorMuna, NiyalatulNIDN0006129002
Uncontrolled Keywords: Analisis Pelaksanaan Pengiriman Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Berdasarkan Teori Perilaku Kesehatan
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 370 - Ilmu Keperawatan dan Kebidanan > 373 - Administrasi Rumah Sakit
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Cindy Kurnia Ressa Fransiska
Date Deposited: 16 Jun 2023 02:11
Last Modified: 16 Jun 2023 02:12
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/24069

Actions (login required)

View Item View Item