Pradana, Bryan Ibnu (2023) Proses Pengolahan Basah Kopi Robusta (Coffea canephora) pada Pabrik Rayap PTPN XII Kebun Renteng Kabupaten Jember. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (85kB) |
|
Text (Bab 1. Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (102kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (29kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
D41212450_BRYAN IBNU PRADANA_PROSES PENGOLAHAN BASAH KOPI ROBUSTA.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
PT. Perkebunan Nusantara XII merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan. PTPN XII ini melakukan usaha di bidang agribisnis dan agroindustri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa berkualitas tinggi dan berdaya saing kuat, serta memperoleh keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu unit kebun di PTPN XII adalah Kebun Renteng – Afdeling Rayap yang berada di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kebun ini memiliki produk komersil utama berupa kopi robusta dalam bentuk Green Bean atau biasa disebut kopi pasar. Buah kopi harus ditangani secara cepat menjadi bentuk yang lebih stabil agar aman untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. Kriteria mutu biji yang meliputi aspek fisik, cita rasa dan kebersihan serta aspek keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses produksinya. Oleh karena itu,tahap awal yang dilakukan yaitu pengolahan basah, pengolahan yang dilakukan pada proses awal saat bahan baku diterima oleh pabrik. Proses tahap awal ini merupakan proses yang sangat penting dan sangat diperhatikan karena pada tahap awal ini nantinya akan mempengaruhi pada proses – proses pengolahan selanjutkan karena berkaitan dengan mutu bahan baku kopi glondong dan juga mutu pengolahan basah. Pengolahan secara basah rata-rata dapat menghasilkan mutu biji kopi yang lebih baik dibandingkan dengan pengolahan buah kopi secara kering. Permasalahan diketahui jika penerimaan jumlah butir glondong normal/superior dalam 1 kg melebihi butir pada rata-ratanya maka dapat dipastikan bahwa bahan baku memiliki kualitas yang kurang baik sehingga pada saat dilakukan analisa mutu diperolah nilai cacat yang tinggi, sehingga jika dalam analisa bahan baku kopi glondong diperoleh presentase yang cukup tinggi akan mempengaruhi pada proses pengolahann basah yang nantinya akan menyebabkan banyak biji kopi yang pecah dan juga lecet pada proses selanjutnya yaitu pengolahan basah. Berdasarkan beberapa faktor penyebab permasalahan yang telah dipaparkan, maka dapat diberikan beberapa usulan solusi tindakan perbaikan yang apat memperbaiki mutu biji kopi yang disesuaikan dengan permasalahan. Usulan solusi tersebut dapat digunakan untuk meminimalisir nilai cacat yang tinggi berikutnya yakni melakukan perbaikan mutu kopi dengan adanya perawatan lahan sehingga dengan begitu hasil panen kopi diperiode selanjutnya bisa dimaksimalkan dengan baik, dan juga memperketat penerimaan bahan baku karena hal ini nantinya akan mempengaruhi kualitas kopi dan mutu kopi.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Proses Pengolahan Basah Kopi Robusta (Coffea Canephora) | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan | ||||||
Divisions: | Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D4 Manajemen Agroindustri > PKL | ||||||
Depositing User: | Bryan Ibnu Pradana | ||||||
Date Deposited: | 14 Jun 2023 01:16 | ||||||
Last Modified: | 15 Jun 2023 01:47 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/23930 |
Actions (login required)
View Item |